DEPOK, KOMPAS.com - Jika Anda ingin melakukan syuting film atau foto prewedding di daerah Depok, Jawa Barat, Gedung Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) di Jalan Pemuda bisa menjadi salah satu alternatif.
Gedung peninggalan Belanda di Jalan Pemuda Nomor 72, RT 002 RW 008, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, itu dibangun tahun 1713. Arsitekturnya bergaya kolonial. Atapnya menggunakan genteng asli Depok, Aakdewerkfabriek.
Gedung tersebut bisa disewakan.
"Disewakan untuk umum yang bersifat komersial, misal syuting film, foto prewedding. Sekali datang seharian Rp 2 juta," kata Koordinator Bidang Aset Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein, Ferdy Jonathans, Kamis (22/2/2018).
Menurut Ferdy, orang sering menggunakan tempat tersebut untuk pengambilan gambar film maupun foto. "Enggak kurang dari 6 kali dalam sebulan, ada saja yang datang," ucapnya.
Namun untuk pelajar atau pegiat sejarah yang hanya sekadar melihat-lihat, pihaknya tidak menarik iuran.
Pengelola justru senang jika banyak orang datang untuk mengenal sejarah yang menjadi cikal bakal Depok.
"Di luar keperluan komersial seperti syuting film, foto pernikahan, gratis enggak dipungut biaya," kata Ferdy.
Cornelis Chastelein dulu menguasai lahan yang luas di Depok. Sebelum dia wafat pada 28 Juni 1714, tanahnya seluas 1.244 hektar diwariskan kepada 12 orang budaknya yang telah dimerdekakan. Mereka adalah Jonathans, Soedira, Bacas, Laurens, Leander, Loen, Isakh, Samuel, Jacob, Joseph, Tholense, dan Zadokh.
Di tembok bangunan YLCC terdapat wasiat atau pesan Cornelis Chastelein yang dikeluarkan pada 13 Maret 1714.
"Mijne uyterste wille en intentie strijdende, die is om daar een fraaie christen bevolkinge mettertijt van te doen groeyen"
(Kehendakoe ijaitoe sopaja atas tanah-tanah itoe timboel soewatoe perhimpoenan masehi jang indah).
Setelah Chastelein meninggal, bangunan yang awalnya merupakan sebuah pastori atau tempat bekerja dan rumah bagi para pendeta itu dikelola para keturunan anak buahnya dengan membentuk Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC).
YLCC didirikan tahun 1952 untuk mengenang jasa-jasa Chastelein, mengoordinasikan turunan 12 bekas anak buahnya dan merawat aset-aset tanah warisan Chastelein dan bukti-bukti peninggalan bersejarah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.