Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap di Tol, Ini Perkiraan Efeknya bagi Lalu Lintas dari Bekasi

Kompas.com - 23/02/2018, 10:20 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rencana penerapan aturan ganjil genap bagi kendaraan yang akan masuk jalan tol arah Jakarta dari gerbang Tol Bekasi Timur dan Barat menimbulkan kekhawatiran akan kepadatan yang berpindah menuju jalan arteri, salah satunya Jalan Kalimalang.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi Gunawan menyampaikan, saat ini ruas Jalan Kalimalang dinilai kurang untuk menampung volume kendaraan dari arah Bekasi ke Jakarta maupun sebaliknya.

Ia berharap, pihak terkait dapat memaksimalkan keberadaan Tol Becakayu yang saat ini dimulai dari kawasan Jakasampurna sampai Kalimalang Cawang dan sebaliknya.

"Kalau bisa harga tol diturunkan, biar ramai. Karena masyarakat saat ini masih banyak yang enggan pakai tol Becakayu karena harganya," ujar Johan saat dihubungi, Kamis (22/2/2018).

Baca juga : Penjelasan Jasa Marga Soal Ganjil Genap di Tol Cikampek

Selain itu, ia memprediksi penerapan ganjil genap ini berimbas pada titik-titik simpul kemacetan di Kota Bekasi. Sebab, kemungkinan terjadi kepadatan saat pemilahan nomor ganjil-genap.

"Contohnya, untuk di pintu Tol Bekasi Timur itu warga kebanyakan datang dari utara, kawasan Bulak Kapal, harus naik jembatan dulu untuk menyeberang baru belok kanan menuju ke pintu tol. Nah saya tidak mau bila nantinya ada kepadatan di situ," ujar Johan.

Kondisi yang sama kemungkinan terjadi di sisi kawasan pintu Tol Bekasi Barat. Ia memprediksi, akan muncul kepadatan kendaraan di depan Giant dan Revo jika pemilahan diberlakukan di luar area tol. Ia pun berharap pemilahan nomor dilakukan di dalam tol.

Baca juga : Ini Alasan Ganjil Genap Diterapkan di Pintu Tol Bekasi Barat dan Timur

Johan juga menyampaikan, pihaknya siap melaksanakan peraturan pemilahan kendaraan ganjil genap ini.

Namun, ia berharap dukungan juga diberikan dari pihak pengelola tol untuk memperlancar arus lalu lintas tersebut.

"Tujuannya baik, memicu perpindahan dari mobil pribadi ke umum, tetapi masalah akan bertambah jika masyarakat enggan beralih," ucap Johan.

Johan memprediksi, ruas jalan yang akan terpengaruh kebijakan ini nanti yakni lalu lintas di jalur arteri, seperti di Jalan KH Noer Ali, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Sudirman, Jalan Ir H Djuanda, dan Jalan Mayor Hasibuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com