Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pelaku Lain Penyebar Hoaks soal Ustaz di Tambun Utara

Kompas.com - 23/02/2018, 14:18 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Petugas Kepolisian Metro Bekasi berencana mencari tersangka lain dalam kasus penyebaran berita hoaks mengenai teror terhadap seorang ustaz di Tambun Utara, Bekasi.

"Kami sedang upayakan mengejar orang lain yang bertanggung jawab ikut menyebarkan kabar hoaks tersebut. Kemungkinan ada tersangka lain," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rizal Marito, Jumat (22/2/2018).

Kepolisian sebelumnya mengamankan seorang warga Tambun Utara berinisial S untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Polisi Tangkap Penyebar Berita Hoaks soal Ustaz di Tambun Utara

Dalam berita yang disebar melalui WhatsApp grup RW tersebut, berita mengenai kasus di Tambun Utara berbeda dari kenyataan.

Dalam berita tersebut, disebutkan ustaz dianiaya pelaku. Kemudian pelaku membawa senjata tajam serta menggunakan atribut PKI.

Kenyataannya, tidak ada penganiayaan, tidak ada senjata tajam, dan tidak ada atribut PKI.

Baca juga: Polisi Akan Usut Penyebar Hoaks soal Penyerangan Ustaz di Tambun Utara

"Setelah mendapatkan keterangan, hari ini kami tetapkan sebagai tersangka. Ini agar menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang gemar menyebarkan hal yang tidak benar dan menimbulkan keresahan," ucapnya.

Sebelumnya, beredar kabar seorang ustaz di Tambun Utara mendapatkan teror. Kabar di media sosial itu bahkan menyebut para peneror membawa senjata, beratribut PKI, dan telah menargetkan sang ustaz.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan senjata, atribut PKI, atau daftar nama ustaz yang jadi sasaran dalam tas orang tersebut.

Baca juga: Peristiwa di Tambun Utara Bukan Penyerangan Ustaz, melainkan...

Pelaku hanyalah orang yang meminta dana untuk hidup dari masjid ke masjid. Pelaku marah dan memaki-maki karena tidak diberi uang oleh sang ustaz.

Pemeriksaan lebih lanjut, pelaku, MFW (39), merupakan penculik dan pelaku pencabulan terhadap seorang remaja WN (15) yang ia ajak berkeliling meminta dana. Pelaku saat ini ditahan polisi.

Kompas TV Peristiwa yang terjadi Minggu (11/2) pagi kemarin menambah panjang daftar kejadian memprihatinkan yang menimpa para pemuka agama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com