Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Minta Anggota DPRD Tak Sikapi Kebijakan Tanah Abang dengan Interpelasi

Kompas.com - 27/02/2018, 14:52 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana meminta anggota DPRD DKI yang berniat mengajukan hak interpelasi terkait penataan Tanah Abang untuk bersabar. Sebab, konsep penataan kawasan Tanah Abang memerlukan proses.

"Jangan terburu-buru menyikapi dengan interpelasi. Ayo dong kita lihat dulu sambil cari solusi bersama," ujar Lulung usai coffee morning dengan Pemprov DKI di Balai Kota, Selasa (27/2/2018).

Lulung juga meminta semua pihak tak asal menyalahkan Pemprov DKI Jakarta terkait penataan kawasan Tanah Abang.

Ketimbang menyalahkan, kata dia, ada baiknya pihak yang tak setuju Jalan Jatibaru Raya ditutup memberi solusi lain kepada Pemprov DKI Jakarta dalam penataan kawasan Tanah Abang.

Baca juga : Kebijakan Penataan Tanah Abang yang Diprotes Berbagai Pihak...

"Jadi ayo sama-sama cari solusi. Jangan kemudian mendeklarasikan bahwa pemerintah itu salah,"

Lulung mengatakan, Pemprov DKI menempatkan PKL di Jalan Jatibaru Raya hanya untuk sementara. Nantinya, para PKL tersebut akan ditempatkan di lokasi yang lebih layak.

Baca juga : Sandiaga Sebut Penataan Tanah Abang untuk Menegakkan Keadilan

"Konsepnya pemerintah dulu hanya penertiban bukan penataaan. Kalau penertiban itu, trantib datang, PKL pergi, nanti balik lagi. Karena tidak ada kepastian hukum dan sudah terlalu banyak PKL di situ. Pemerintah mencari solusi, konsepnya jadi ganti jadi penertiban jadi penataan," kata Lulung.

Sejak Jumat (22/12/2017), langkah awal penataan Tanah Abang mulai dilakukan. Lebih kurang 400 PKL yang biasa berdagang di atas trotoar Stasiun Tanah Abang diperbolehkan berjualan di atas ruas Jalan Jatibaru Raya yang letaknya tepat di seberang Stasiun Tanah Abang.

Dalam konsep penataan Pasar Tanah Abang jangka pendek ini, dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang ditutup pukul 08.00 hingga 18.00.

Baca juga : Polisi Kirim Rekomendasi Penataan Tanah Abang ke Pemprov DKI, Ini Isinya...

Satu jalur digunakan untuk PKL dan satu jalur lainnya digunakan untuk jalur transjakarta dan angkot. Para PKL disediakan tenda secara gratis atau tanpa dipungut retribusi.

Adapun konsep penataan Tanah Abang tahap dua akan meliputi revitalisasi Blok G, salah satunya mengenai pembangunan skybridge di sana.

Baca juga : Penataan Tanah Abang Tahap 2 Tinggal Tunggu Masukan Gubernur Anies

Kompas TV Pengamat menilai, dalam blueprint, yang prioritas untuk dirapikan adalah soal transportasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com