JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengadakan pelatihan evakuasi apabila terjadi gempa atau earthquake drill.
Pelatihan itu diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan gempa di Jakarta sehingga masyarakat waspada.
"Earthquake drill itu menurut saya harus kita lakukan. Jangan sampai terjadi (gempa megathrust magnitudo) 8,7, kita belum drill," ujar Sandi di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).
Baca juga : Sandiaga Akan Shower Dana, Pegawai BMKG Tepuk Tangan
Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk merealisasikan pelatihan tersebut.
Untuk tahap awal, pelatihan tersebut akan digelar di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. "BPBD nanti bersama BMKG, kami lakukan dulu di lingkungan Pemprov DKI saja. Kalau swastanya mau ikut, alhamdulillah," kata dia.
Sandi menyampaikan, pemahaman warga soal evakuasi saat terjadi gempa masih minim. Dia pun bercerita soal gempa yang turut dirasakan di Jakarta pada Januari lalu.
Baca juga : Hadapi Potensi Gempa, Gedung-gedung Tinggi di Jakarta Diaudit
Sandi menilai, para pegawai di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, tidak siap untuk evakuasi karena kurang memahami soal jalur evakuasi.
"Rupanya di saat seperti itu saja, kami enggak siap. Saya saja enggak siap karena saya baru 3,5 bulan di Balai Kota. Enggak tahu nih mau ke mana evakuasinya. Protokoler mengarahkan ke tempat yang dirasa aman, balik lagi ke atas, setelah itu dikatakan tidak aman, balik lagi ke bawah. Jadi kesiapannya perlu kami tingkatkan," ucap Sandi.