Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Buruh di Tambun Diringkus Petugas Kepolisian Bekasi

Kompas.com - 01/03/2018, 16:10 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menangkap TS (22), tersangka pembunuhan terhadap buruh pabrik, Imtiyaz Kurniawan (19), Rabu (28/2/2018), di Desa Tambun, Bekasi.

Penangkapan dilakukan petugas Kepolisian Metro Bekasi tak lebih dari 24 jam setelah jenazah ditemukan.

"Kita tangkap kemarin pukul 21.30 WIB. Tersangka ini yang terakhir terlihat bersama korban," ucap Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Candra Sukma Kumara yang dihubungi Kamis (1/3/2018).

Baca juga : Kakak Beradik Sudah Rencanakan Pembunuhan Pamannya yang Jual Bakmi

Menurut Candra, pelaku merupakan kenalan korban. Pelaku, kata dia, merupakan pengangguran yang meminta kepada korban untuk dicarikan pekerjaan.

Tersangka menyerahkan dana sebesar Rp 1 juta kepada korban supaya mendapat pekerjaan di tempat yang dijanjikan korban.

Namun, setelah enam bulan berlalu, korban tak juga memberikan pekerjaan kepada pelaku. Kemudian, pelaku yang kesal akan janji yang tak kunjung dipenuhi itu membunuh korban.

"Ditanyakan berkali-kali korban selalu berkelit. Tersangka lalu mendatangi tempat korban saat sedang tertidur dan membunuhnya menggunakan pisau," ucap Candra.

Baik tersangka maupun korban merupakan kenalan di kampung halaman mereka di Lampung. Saat ini, tersangka dimintai keterangan untuk proses penyidikan.

Bila terbukti kasus pembunuhan ini sudah direncanakan, tersangla TS akan dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara di atas 10 tahun.

Baca juga : Dua Terduga Pelaku Pembunuhan Penjual Bakmi di Cipayung Adalah Keponakan Korban

Sebelumnya, jenazah Imtiyaz Kurniawan, buruh salah satu pabrik di Cikarang, ditemukan bersimbah darah di rumah kontrakannya, Rabu siang. Warga mendobrak rumah kontrakan tersebut setelah tidak melihat korban keluar rumah.

Korban ditemukan dengan luka di bagian leher dan punggung sebelah kanan. Di sekitar korban ditemukan bercak darah yang membuat petugas kepolisian menyimpulkan korban dibunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com