Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Konsistensi Pemprov DKI Mengembalikan Trotoar yang Nyaman untuk Pejalan Kaki

Kompas.com - 05/03/2018, 05:48 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Pemprov DKI memperbolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di atas trotoar kawasan Melawai, Jakarta Selatan, menuai kritik.

Sebab, di satu sisi, Pemprov DKI tengah menggalakan program penataan trotoar di Ibu Kota dan di sisi lain malah memperbolehkan PKL menduduki trotoar.

Sandiaga mengaku telah meninjau lokasi PKL tersebut. Dia juga berbincang dengan para PKL dan warga sekitar.

Baca juga: PKL Melawai Berdagang di Trotoar, Sandiaga Salahkan Pemprov DKI

Menurut dia, para PKL berjualan di lokasi tersebut karena dibutuhkan warga sekitar. Di dekat lokasi, lanjutnya, ada kantor PLN dengan banyak karyawan.

Para karyawan biasa membeli sarapan dan makan siang di PKL yang berdagang di atas trotoar Melawai. 

"Warga di sana mendukung adanya kegiatan itu (PKL), karena (karyawan) PLN dan beberapa tempat perkantoran di sana, termasuk teman-teman saya di sana tidak menyediakan lahan makan siang dan untuk berkegiatan usaha," kata Sandiaga di Balai Kota, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sandiaga Pastikan Pembangunan Trotoar Sudirman Rampung Sebelum Asian Games

Menurut dia, keberadaan PKL di lokasi itu merupakan simbiosis mutualisme dengan para pekerja kantoran.

Atas dasar itu, Sandiaga ingin menggunakan hak diskresi agar PKL bisa berdagang di sana.

"Ada diskresi yang harus kami buat karena ini ada 75 lapangan kerja, (jika) dikali dua, paling tidak ada 150 lapangan kerja yang kami ingin selamatkan di sini," katanya.

Baca juga: Sandiaga Batal Gunakan Hak Diskresi untuk PKL Trotoar Melawai

Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berjualan di atas saluran air dan trotoar, Selasa (27/2/2018). Mereka sempat memasang spanduk bertulisan OK OCE.KOMPAS.com/NURSITA SARI Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berjualan di atas saluran air dan trotoar, Selasa (27/2/2018). Mereka sempat memasang spanduk bertulisan OK OCE.
Namun, Sandiaga batal menggunakan hak diskresi. Sebab, para PKL itu akan ditempatkan di lokasi sementara.

Selain di Melawai, PKL juga mengokupasi trotoar di Jalan Sudirman di dekat Halte Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Para PKL di lokasi itu mulai menggelar dagangan pukul 17.00-22.00.

Baca juga: Ditantang Pakai Diskresi agar PKL Berjualan di Trotoar Istana, Begini Tanggapan Sandiaga

Berdasarkan keterangan para pedagang, mereka merupakan pedagang terdampak revitalisasi Pasar Benhil.

Sejak pasar Benhil direvitalisasi, mereka kehilangan tempat mencari uang.

Atas dasar itu, mereka nekat berjualan di trotoar Jalan Sudirman.

Tak hanya di dua lokasi itu, PKL juga nampak berjualan di trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Baca juga: Sosialisasi Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin Terkendala Audio Visual

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Jumat (2/3/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Jumat (2/3/2018).
Pemprov DKI mengambil kebijakan menutup ruas jalan tersebut untuk digunakan para PKL berjualan. Tujuannya, agar para PKL tidak berjualan di trotoar.

Meski telah diperbolehkan berjualan di ruas jalan, tetap saja masih ada PKL yang membandel berjualan di atas trotoar.

PKL yang berjualan di atas trotoar kebanyakan adalah pedagang makanan dan minuman ringan yang tidak memperoleh tenda dari Pemprov DKI. 

Menuai kritik

Halaman:


Terkini Lainnya

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com