Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batalnya Diskresi dan Upaya Mencari Jalan Terbaik untuk PKL Melawai

Kompas.com - 05/03/2018, 07:08 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno batal menggunakan hak diskresi untuk pedagang kaki lima (PKL) di Melawai, Jakarta Selatan.

Para PKL tidak jadi diberi keleluasaan berjualan di trotoar. Salah satu alasan Sandiaga urung menggunakan diskresi karena banyaknya opini yang berkembang di publik.

PKL Melawai pada akhirnya akan diarahkan ke tempat lain.

Baca juga: PKL Melawai Berdagang di Trotoar, Sandiaga Salahkan Pemprov DKI

"(Para PKL) mau ditata, diarahkan. Kalian nyorotin banget begitu, terus (PKL trotoar Melawai) pada ketakutan," kata Sandiaga saat wawancara bersama wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018).

Sandiaga mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mencarikan lokasi sementara untuk PKL Melawai. Selain itu, PKL Melawai juga telah didata untuk bergabung dalam gerakan OK OCE.

Ia mengatakan, PKL Melawai sudah bisa bergabung dengan kegiatan OK OCE sejak Sabtu (3/3/2018).  

Baca juga: Sandiaga Batal Gunakan Hak Diskresi untuk PKL Trotoar Melawai

"Penataan di Melawai sudah dimulai, alhamdulillah," ujarnya.

Camat Kebayoran Baru Aroman Nimbang mengatakan, PKL Melawai di Jalan Sunan Ampel dan Jalan Aditiawarman I akan direlokasi ke kawasan Blok S, Jakarta Selatan.

Aroman menyebut Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Selatan sudah mendata para PKL yang berjualan di sana.

Baca juga: Soal PKL di Trotoar Melawai, Gubernur Anies Masih Kaji Solusinya

"Sudah dipersiapkan (Sudin) UKM di Blok S," ujar Aroman.

Dipindahkan ke gedung

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat (2/3/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat (2/3/2018).
Sandiaga berupaya mencarikan lokasi lain yang tidak jauh dari tempat berjualan mereka sebelumnya. Dia memiliki ide memasukkan para PKL ke dalam gedung di sekitar trotoar itu.

Salah satu alasannya, masyarakat yang sering jajan di trotoar Melawai kebanyakan adalah pekerja kantoran di sana.

Mereka kebanyakan mencari makanan saat jam sarapan maupun makan siang.

Baca juga: Sandiaga Akan Bujuk Pemilik Gedung agar Mau Tampung PKL Melawai

"Ini murni pekerja di gedung-gedung tersebut yang menggunakan servis PKL tersebut," kata Sandiaga.

Untuk mewujudkan itu, dia mau berbicara dengan pemilik gedung di sekitar Melawai.

Dia juga menegaskan trotoar harus digunakan untuk pejalan kaki.

Baca juga: Sandiaga Pakai Diskresi untuk PKL Melawai, Politikus Nasdem Sebut Nanti PKL Bisa Minta Jualan di Depan Istana

"Nanti kami coba bicara sama pemilik gedung di sekitar sana. Kami maunya juga trotoar itu digunakan sesuai fungsinya untuk memuliakan pejalan kaki," ujarnya. 

Pemprov DKI Jakarta masih terus mencari jalan terbaik untuk PKL Melawai. Jalan terbaik tanpa menggunakan diskresi mengizinkan mereka berjualan di jalur pejalan kaki.

Kompas TV Puluhan pedagang kaki lima terlihat berjualan di trotoar di kawasan Kebayoran Baru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com