Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Para Agen Tertarik Bergabung dengan First Travel...

Kompas.com - 05/03/2018, 15:23 WIB
Iwan Supriyatna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak enam orang saksi yang merupakan agen perjalanan haji dan umrah First Travel dihadirkan dalam sidang lanjutan terhadap tiga terdakwa yang merupakan bos First Travel, yakni Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan di Pengadilan Negeri Depok, Senin (5/3/2018).

Keenam saksi itu yakni Dewi Gustiana, Tri Suheni, Martono, Setia Ningsih Handayani, Puspitasari, dan Surya Yustina.

Dewi Gustina, mengaku tertarik bergabung dengan First Travel ketika bertemu dengan Andika Surachman. Saat itu, Dewi mengikuti kegiatan promosi di sebuah hotel kawasan Jakarta.

Kepada Dewi, Andika menyampaikan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh jika bergabung menjadi agen First Travel.

Selain keuntungan-keuntungan yang diperoleh, Andika menyebutkan penghargaan-penghargaan yang diterima First Travel.

"Andika dan Anniesa Devitasari Hasibuan bilang First Travel perusaahaan terbaik karena mendapatkan perhargaaan. Kemudian saya bergabung menjadi agen pada 5 Desember 2015," kata Dewi di ruang persidangan.

Dewi pun mulai tertarik. Apalagi, Dewi sendiri menggunakan jasa First Travel untuk berangkat umrah. Dari situlah keyakinannya semakin bertambah untuk menjadi agen.

Sejak bergabung, Dewi bisa menjaring 671 jemaah dengan total uang jemaah sebanyak Rp 5,8 miliar.

Namun sayangnya, hanya 329 jemaah yang diberangkatkan. Sisanya, 342 jemaah, gagal berangkat.

"Uang sudah berada di rekening First Travel karena ada ketentuan uang tidak boleh ke agen, tetapi First Travel. Kami hanya menerima bukti transfer dilampirkan dan di kirim ke email bahwa nama-nama sudah membayar," ucap Dewi.

Baca juga : Pengunjung Sidang First Travel Didominasi Ibu-ibu, 19 Polwan Dikerahkan

Sama halnya dengan Dewi Gustina, Tri Suheni juga merasa tertarik dengan First Travel setelah melihat unggahan-unggahan First Travel di Facebook yang menawarkan promo umrah murah.

Tri melihat, First Travel memasang harga murah untuk program promo umrah sebesar Rp 14,3 juta, program reguler Rp 26,5 juta, dan program VIP Rp 52 juta.

"Kalau promo jangka waktu pemberangkatan, daftar Desember 2016, berangkat Mei 2017, kalau reguler 2 bulan setelah mendaftar akan diberangkatkan, kalau VIP 3 minggu mendaftar langsung bisa berangkat," tutur Tri.

Selama bergabung, Tri berhasil merekrut 347 jemaah. Dari jumlah itu, 47 jemaah sudah berangkat. Sisanya, 300 belum diberangkatkan. Padahal, kata dia, semua jemaah sudah membayar lunas.

"Semuanya sudah membayar lunas, jumlah yang sudah disetorkan ke First Travel Rp 5,5 miliar," ucap Tri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com