Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Rumah Kelahiran Benyamin di Kemayoran...

Kompas.com - 05/03/2018, 18:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah berdiri terpencil di tengah permukiman padat di kawasan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Utara.

Untuk menuju rumah itu, Anda harus melalui gang sempit berukuran satu meter yang tidak tembus sinar matahari saking rapatnya rumah-rumah warga.

Rumah itu hanya bisa diakses lewat sebuah pintu besi di bagian belakang. Warna hijau tampak mendominasi dinding rumah bagian dalam maupun luar. Tak ada pula orang yang mendiami rumah itu ketika Kompas.com berkunjung pada Senin (5/3/2018).

Padahal, rumah tersebut adalah salah satu tempat bersejarah bagi dunia seni Indonesia, khususnya Jakarta.

Tepat pada 79 tahun lalu, seorang seniman legendaris Betawi lahir di rumah itu. Siapa lagi kalau bukan Benyamin Sueb.

Pada 5 Maret 1939, Benyamin Sueb lahir di rumah tersebut. Sepanjang kariernya, Benyamin dikenal sebagai seniman multitalenta yang telah menelurkan berbagai karya fenomenal dalam medium film dan musik.

Baca juga : Reza Rahadian: Benyamin Biang Kerok Didedikasikan untuk Benyamin Sueb

Wahyudi, Ketua RT setempat yang juga keponakan Benyamin, mengatakan bahwa Benyamin tinggal di rumah itu sejak lahir hingga tahun 1979. Selanjutnya, Benyamin dan keluarga tinggal di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan.

"Benyamin itu dari lahir tinggal di sini sampai istrinya Bu Noni punya anaknya lima. Nah di sini dia sampai tahun 1979 atau 1978 akhir. Kemudian pindah ke Pondok Labu," kata Wahyudi.

Setelah ditinggal Benyamin, rumah itu difungsikan sebagai pusat kegiatan warga. Menurut Wahyudi, hal itu memang menjadi keinginan pelantun lagu Sang Bango tersebut.

"Nih gua mau kasih wakaf ini nih. Lu rawat baik-baik, dibuat sosial, buat pengajian-pengajian anak-anak. Pokoknya orang mau pakai, jangan lu duitin lu ye," kata Wahyudi meniru ucapan Benyamin puluhan tahun yang lalu.

Pintu di bagian belakang rumah Benyamin yang menjadi satu-satunya aksesKOMPAS.com/Ardito Ramadhan Pintu di bagian belakang rumah Benyamin yang menjadi satu-satunya akses

Wahyudi menuturkan, ada berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di rumah seluas 300 meter persegi itu, mulai dari khitanan, pengajian, hingga acara pernikahan.

"Setelah 1979, rumah ini kosong tapi dibuat untuk pengajian-pengajian kegiatan warga-lah, jadinya jarang kosong," kata Wahyudi.

Sepi

Suasana kontras terasa ketika Kompas.com mengunjungi rumah tersebut. Hanya ada dua meja pingpong yang digelar di tengah rumah tanpa seorang penghuni.

Wahyudi mengatakan, rumah tersebut memang sudah jarang digunakan warga pada beberapa tahun terakhir. "Sekarang buat keluarga saja, arisan keluarga, ngumpul keluarga," kata Wahyudi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com