Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus 5 Anak Diadopsi CW, Polisi Periksa 3 Pegawai Hotel

Kompas.com - 06/03/2018, 05:15 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi terkait kasus dugaan eksploitasi lima anak adopsi yang dilakukan CW (60).

Sebelas saksi tersebut yaitu tiga pegawai hotel tempat CW dan kelima anak yang diadopsinya tinggal, warga berinisial Y yang merupakan mantan pengasuh dan bekerja dengan CW, dan RW yang merupakan rekan Y.

Lima anak adopsi CW berinisial FA (14), RW (14), OW (13), EW (10), dan TW (8), dan CW, juga diperiksa sebagai saksi.

Roma mengatakan masih belum bisa mengungkapkan seluruh kesaksian 11 saksi tersebut karena masih dilakukan penyelidikan.

Baca juga : CW Diduga Adopsi 5 Anak Tanpa Dokumen Sah

 

Namun, kelima anak adopsi tersebut mengaku pernah mendapat kekerasan hingga penganiayaan saat tinggal bersama CW.

"Saat pemeriksaan ada (diperlakukan kasar)," ujar Roma di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (5/3/2018).

Roma mengatakan, kelima anak tersebut tidak mengingat siapa orangtua mereka karena CW mengasuh kelimanya sejak bayi.

Adapun Polres Jakarta Pusat telah melakukan gelar perkara dengan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya. Mempertimbangkan kasus tersebut berada di tiga lokasi yang berbeda, maka kasus akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Baca juga : Bawa 5 Anak yang Diadopsi, CW Berpindah Hotel Selama 10 Tahun

 

"Karena TKP nya ada tiga, dua di hotel Jakarta Barat dan satu di Jakarta Pusat, maka kami akan tarik ke Polda. Kalau tidak hari ini, besok akan kami limpahkan," ujar Roma.

Polisi mengamankan CW dan empat orang anak di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Rabu pekan lalu. Sebelumnya, polisi mendapat laporan dari warga bernama Y bahwa ada dugaan CW melakukan eksploitasi terhadap anak-anak tersebut.

Y mengetahui hal itu dari FA, salah satu anak yang pernah tinggal dengan CW. FA melarikan diri dari CW karena mendapat perlakuan kasar hingga tindakan penganiayaan.

Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian mendatangi hotel yang dimaksud. Di dalam satu kamar hotel, polisi menemukan CW dan empat anak lainnya. Keempat anak tersebut berinisial, RW (14), OW (13), EW (10), dan TW (8).

Baca juga : Tinggal 1,5 Tahun di Hotel, CW Diduga Aniaya 5 Anak yang Diadopsinya

Dari keterangan sementara, CW mengaku mengadopsi lima anak tersebut dari orangtua yang berbeda. Kelima anak tersebut dirawat sejak kecil. Dari pemeriksaan kelima anak, mereka mengaku kerap mendapatkan tindak kekesaran hingga penganiayaan.

Tak jarang jika dianggap bersalah, kelima anak tersebut mendapat hukuman termasuk tidur di kamar mandi hotel dan makan makanan basi.

Saat ini kelima anak telah dirawat di rumah aman Kemensos di Jakarta Timur. CW mengaku tinggal di tiga hotel yang berbeda selama 10 tahun. Kemudian, 9 tahun di dua hotel yang berbeda di Jakarta Barat, dan 1,5 tahun di hotel berbintang di Jakarta Pusat.

Biaya hidup CW  selama ini disebut berasal dari warisan orangtuanya. Adapun CW masih berstatus saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com