Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Tanah Abang Sampaikan Somasi untuk Anies di Balai Kota

Kompas.com - 07/03/2018, 15:56 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir angkot M08 rute Tanah Abang-Jakarta Kota, Abdul Rosyid, kembali mendatangi Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Kebun Sirih, Rabu (7/3/2018). Rosyid datang bersama advokat dari Perkumpulan Advokat Kebijakan Publik untuk Masyarakat Indonesia (PAKUBUMI) dan membawa surat somasi untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Persoalan yang hendak disampaikannya masih sama yaitu tentang penutupan Jalan Jatibaru di Tanah Abang. Dia meminta Anies mengubah kebijakannya dengan membuka jalan itu.

"Tuntutannya buka jalan itu," ujar Rosyid kepada wartawan.

Dia pernah ke Balai Kota sebelumnya dan ikut rapat dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Usai rapat saat itu, Rosyid juga ikut konferensi pers bersama Sandiaga.

Di depan Rosyid, Sandiaga mengatakan sopir angkot Tanah Abang sudah mendukung program OK Otrip.

Baca juga : Sandiaga: Sopir Angkot Tanah Abang Setuju dan Dukung Program OK Otrip

Rosyid mengatakan, ternyata program OK Otrip itu merugikan dirinya dan sopir lainnya.

"Saya dikasih program OK Otrip ini, tidak sesuai dengan anak-anak," ujar dia.

Rosyid mengatakan, sistem OK Otrip memiliki target 190 kilometer. Sopir angkot Tanah Abang tidak bisa memenuhi target tersebut. Selain itu, dia juga kecewa tidak semua angkot Tanah Abang bisa bergabung dengan OK Otrip.

"Saya mau tanyakan lagi OK Otrip kepada Kadishub, OK Otrip itu cuma (untuk) 90 unit (angkot) di trayek saya sedangkan armada ada 260 (unit)," kata Rosyid.

Ia klaim dirinya sebagai perwakilan seluruh sopir angkot Tanah Abang.

Dia memberi waktu kepada Anies untuk membuka jalan itu dalam waktu lima hari ke depan. Jika tidak kunjung dibuka, dia mau membawa masalah itu ke pengadilan.

"Kalau keputusan itu tidak digubris, saya akan masuk langsung ke pengadilan," kata dia.

Rosyid sebelumnya juga pernah mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polda Metro Jaya untuk mengadukan kebijakan penataan Tanah Abang. Namun, laporannya tidak diterima polisi.

Baca juga : Bang Ocid Kecewa, 2 Kali Aduan Sopir Angkot Tanah Abang Ditolak Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com