JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih menyiapkan skema OK Otrip bagi sopir angkot di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selain menyiapkan skema kerja sama, Dinas Perhubungan juga menyiapkan rencana cadangan bagi mereka yang tidak tertampung program itu.
"Kan bisa switch ke rute lain yang menjadi kewenangan kami (Dishub). Karena kan kita bicara angkot tidak lagi berbasis pada trayek," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, Rabu (7/3/2018).
Menurut Sigit, angkot yang tidak tertampung OK Otrip di Tanah Abang akan dialihkan ke rute yang jarak tempuhnya sama sehingga penghasilannya bisa sama.
Baca juga : Sopir Angkot Tanah Abang Sampaikan Somasi untuk Anies di Balai Kota
Target jarak tempuh angkot 170-175 kilometer per hari.
Meski saat ini baru ada enam rute OK Otrip, Sigit memastikan semua angkot akan tergabung.
"Target kami tahun 2018, (ada) 2.500 sampai 2.600 angkot terintegrasi OK Otrip," ujar dia.
Soal fungsi Jalan Jatibaru yang saaat ini ditutup untuk lokasi dagang pedagang kaki lima (PKL), Sigit memastikan jalan tersebut akan kembali dibuka untuk kendaraan tetapi belum diketahui kapan.
"Akan difungsikan kembali pada implementasi tahap dua. sekarang lagi tahap finalisasi," kata Sigit.
Baca juga : Penolakan Sopir Angkot Tanah Abang di Tengah Keuntungan OK Otrip
Jalan Jatibaru depan Stasiun Tanah Abang ditutup untuk PKL dari pukul 08.00 sampai 18.00. Satu ruas lain digunakan bergantian oleh transjakarta Tanah Abang Explorer dan angkot.
Kebijakan itu menuai protes para sopir angkot Tanah Abang. Mereka telah menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut Jalan Jatibaru dibuka. Pendapatan mereka menurun akibat harus bersaing dengan Transjakarta Explorer. Mereka juga mengeluhkan program OK Otrip karena standarnya terlalu tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.