Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek Senen Bantah Tersangka Ojek Online Melapor Saat Perusakan X-Trail

Kompas.com - 08/03/2018, 23:14 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Senen Kompol Indra S Tarigan membantah bahwa UY , pengemudi ojek online yang menjadi tersangka kasus perusakan mobil Nissan X-Trail di underpass Senen, pernah menghubungi anggotanya untuk melaporkan kejadian perusakan mobil di underpass Senen oleh kerumunan pengemudi ojek online pada 28 Februari lalu.

Indra mengatakan, hingga saat ini dirinya tidak pernah mendapat laporan bahwa UY maupun warga lain melaporkan kejadian tersebut.

"Lapor ke mana dia? Nomornya berapa? Harusnya kan gini, kalau ada menelepon itu pasti ada yang nerima, misalnya dengan siapa yang nerima telfon. Enggak ada sampai saat ini," ujar Indra saat dikonfirmasi, Kamis (8/3/2018).

Sebelumnya, pengacara Untung, Marten Lucky Zebua mengatakan, UY pernah menghubungi anggota Polsek Senen untuk melaporkan perusakan di underpass Senen.

Baca juga : Ojek Online Mengaku Dijadikan Tersangka Setelah Lapor Polisi soal Perusakan X-Trail

Indra mempertanyakan pengakuan kuasa hukum Untung. Pasalnya, kejadian perusakan tersebut berada di wilayah Johar Baru, bukan Senen.

"Jadi gini, kemarin sudah dicek TKP sama reskrim Polres Pusat, ternyata itu Letjen Suprapto masuk Kecamatan Johar Baru. Kalau Senen itu lewat simpang lima, tapi itu belum lewat," ujar Indra.

Polres Jakarta Pusat menetapkan dua pengemudi ojek online, SN (39) dan UY (48) sebagai tersangka kasus perusakan mobil Nissan X-Trail di Underpass Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Polres Jakarta Pusat menetapkan dua pengemudi ojek online, SN (39) dan UY (48) sebagai tersangka kasus perusakan mobil Nissan X-Trail di Underpass Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).

Dikonfirmasi secara terpisah, Marten Lucky Zebua menjelaskan bahwa UY tidak secara rinci menyebutkan nama anggota Polsek Senen yang dihubunginya saat kejadian. Namun, Marten mengatakan bahwa di ponsel milik UY terdapat panggilan telepon keluar dan pesan singkat ke anggota Polsek Senen.

"Kalau detailnya UY enggak cerita nama polisinya siapa. Cuma kalau kalau bukti bahwa dia itu kirim pesan sama telepon itu ada tapi ponselnya kan disita. Tanya aja sama pihak kepolisian," ujar Marten.

UY bisa menghubungi anggota Polsek Senen itu karena dia merupakan anggota dari Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat, Polsek Senen. Marten mengatakan, UY memiliki kartu tanda anggota (KTA) Citra Bhayangkara. Di KTA itu tertulis nama UY dan terdapat stempel berwarna biru, serta ditandatangani oleh Kapolsek Senen Kompol Indra S Tarigan.

Namun, Indra juga mengatakan bahwa di organisasi relawan Citra Bhayangkara Polsek Senen, tidak tercantum nama UY sebagai anggota.

"Kalau Citra Bhayangkara kan ada ada KTA (kartu tanda anggota) nya. Setahu saya dia enggak ada (terdaftar sebagai anggota Citra Bhayangkara)," ujar Indra.

Sebelumnya, UY melalui kuasa hukumnya membantah melakukan perusakan. UY disebut tidak ikut melakukan perusakan, tetapi justru mencoba melerai perusakan yang dilakukan pengemudi ojek online lainnya terhadap sebuah mobil Nissan X-Trail di underpass Senen.

Namun, dari pengumpulan fakta-fakta di lapangan serta analisa video perusakan yang viral, polisi menilai UY dan salah satu pengemudi ojek online berinisial SN diduga kuat ikut melakukan perusakan.

Kompas TV Sebuah mobil dirusak sekelompok pengemudi ojek online di Underpass Senen, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com