Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambrolnya Tembok Perimeter Selatan yang Munculkan Dugaan Korupsi...

Kompas.com - 09/03/2018, 08:00 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (5/2/2018) sore menjadi hari yang nahas bagi dua karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) dan Mukhmainna Syamsuddin (24).

Pasalnya, tempok underpass Bandara Soekarno-Hatta yang terletak di Jalan Perimeter Selatan ambrol menimpa mobil yang mereka tumpangi.

Keduanya tertimbun reruntuhan hingga belasan jam. Putri yang diselamatkan terlebih dahulu harus meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di leher, hingga nafas dan detak jantung yang tidak stabil.

Baca juga: Sepekan Setelah Tembok Ambrol, Jalan Perimeter Selatan Masih Ditutup

Sementara Mukhmainna selamat dan dirawat di Rumah Sakit Siloam, Tangerang.

Terowongan tersebut dibangun PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktornya.

Untuk menyelidiki peristiwa ini, sebuah tim beranggotakan 6 ahli khusus dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dibentuk. 

Baca juga: Waskita Karya Akan Bongkar Tembok Jalan Perimeter Selatan yang Retak

Informasi terakhir menyebutkan, kasus ambrolnya tembok Jalan Perimeter dinilai sebagai sebuah kegagalan konstruksi.

"(tembok ambrol) yang di Bandara Soekarno-Hatta ini, menurut kami, masuknya ke kegagalan bangunan. Jadi nanti akan dikirimkan ahli khusus untuk menilai," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto di kantornya, Kamis (8/2/2018).

Dugaan korupsi

Retakan yang muncul di sisi kiri Jalan Perimeter Selatan. Belum diketahui penyebab retaknya bagian dinding tersebut, Tangerang, Selasa (6/2/2018).kompas.com/ridwan aji pitoko Retakan yang muncul di sisi kiri Jalan Perimeter Selatan. Belum diketahui penyebab retaknya bagian dinding tersebut, Tangerang, Selasa (6/2/2018).
Berawal dari peristiwa tersebut, muncul dugaan korupsi dalam pembangunan terowongan bandara tersebut.

Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta AKBP Siwi Erma Andriyani mengatakan, penyelidikan terhadap dugaan korupsi telah dilimpahkan kepada Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ferdi Iriawan membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Petugas Singkirkan Besi-besi Tembok Perimeter Selatan yang Ambrol

Meski demikian, lanjutnya, penyelidikan dibantu penyidik Tipikor Bareskrim Mabes Polri.

Ferdi mengatakan, polisi mengecek sejumlah dokumen terkait pembangunan terowongan tersebut.

Salah satu dokumen yang diperiksa adalah dokumen anggaran milik PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek.

Baca juga: Polisi Usut Dugaan Korupsi Underpass Bandara Soekarno-Hatta

"Sudah diperiksa semua dan sementara penelitian dokumen yang diantaranya berkaitan dengan anggaran itu (dari kontraktor)," ujar Ferdi saat dihubungi, Kamis (8/3/2018).

Meski demikian, Ferdi belum dapat menyampaikan apakah ada unsur korupsi dalam proyek tersebut.

Menurutnya, kesimpulan baru didapat setelah mendapatkan keterangan dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

Kompas TV Komite Keselamatan Konstruksi menemukan longsor yang terjadi awal Februari lalu karena kegagalan bangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com