BEKASI, KOMPAS.com - Kepadatan kendaraan yang menuju Jakarta setiap harinya membutuhkan penangan yang komprehensif dari pemerintah.
Oleh sebab itu pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sejak Februari lalu memperkenalkan paket kebijakan penguraian kepadatan lalu lintas yang akan diberlakukan di gerbang tol Bekasi Barat dan Timur.
Kebijakan yang akan dilaksanakan pada Senin (12/3/2018) ini terdiri dari tiga rencana. Pertama pembatasan jam operasional truk angkutan barang kategori III, IV dan V melintas di ruas jalan tol Jakarta Cikampek dari kedua arah.
Kebijakan ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Jumat pukul 6.00 sampai 9.00. Diharapkan dengan pembatasan truk angkutan ini dapat meningkatkan laju kendaraan yang berada di dalam tol.
Baca juga : Begini Aturan Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Timur dan Barat
Paket kedua adalah penyediaan lajur bus atau angkutan umum di dalam tol. BPTJ memberikan lajur satu untuk semua jenis kendaraan umum dapat lewat jalur khusus tersebut.
Diharapkan waktu tempuh angkutan umum ini akan semakin cepat. Implikasinya dapat menarik minat masyarakat komuter untuk berpindah ke angkutan umum.
Paket kebijakan ketiga dan yang paling menyita perhatian adalah penerapan ganjil genap (gage) di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Seperti peraturan ganjil genap di jalan protokol kota Jakarta, untuk kendaraan berpelat nomor genap hanya boleh melintas pada tanggal genap. Begitu juga untuk kendaraan berpelat nomor ganjil.
Bagi kendaraan yang tidak sesuai dengan tanggal hari tersebut boleh masuk ke dalam tol melalui gerbang tol lain seperti gerbang tol Tambun, Jatiasih atau Pondok Gede. Cara lain adalah masuk tol di luar pemberlakuan jam ganjil genap, yaitu 06.00-09.00.
Namun, dengan kebijakan ini diharapkan warga beralih menggunakan transportasi umum. Sudah ada layanan bus yang disediakan dari Bekasi menuju Jakarta.
Baca juga : Ini Lokasi dan Jadwal Keberangkatan Bus untuk Ganjil-Genap di Pintu Tol Bekasi
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihatono mengatakan, paket kebijakan untuk mengurai kemacetan tol Jakarta-Cikampek ini sudah berdasarkan kajian dan analisis yang matang.
"Paket kebijakan ini jangan dipandang hanya untuk memindahkan kepadatan saja. Tujuan utamanya adalah mendorong masyarakat untuk beralih dan tertarik menggunakan angkutan umum. Ada bus premium, ada kantung parkir dengan tarif flat, ada juga lajur khusus angkutan umum di tol. Harapannya bisa berpindah," ujar Bambang, Senin (6/3/2018).
BPTJ mengungkapkan dalam kondisi kepadatan puncak setiap harinya gerbang tol Bekasi Barat dapat dipenuhi sekitar 4.400 kendaraan. Adanya kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi hingga 50 persen kepadatan dari kedua gerbang tol tersebut.
Salah satu cara yang disiapkan adalah penambahan armada layanan bus Transjabodetabek Premium. Bus-bus yang memiliki rute langsung ke kota Jakarta ini disiapkan di titik-titik strategis di dengan kedua gerbang tol agar masyarakat tertarik untuk beralih ke angkutan umum.
Rencananya ada sebanyak 60 unit armada bus yang siap melayani masyarakat menuju Jakarta. Hanya dengan membayar Rp 20.000, masyarkat dapat merasakan layanan bus premium seperti jaringan Wi-Fi gratis, reclining seat, AC dan tujuan strategis di kota Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.