Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Anggarkan Rp 144 Miliar untuk Bangun Mapolres Jakarta Pusat

Kompas.com - 12/03/2018, 14:40 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menganggarkan dana Rp 144 miliar untuk membangun Markas Polres (Mapolres) Jakarta Pusat di lahan milik Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) yang saat ini masih menjadi lokasi pedagang Lenggang Jakarta Kemayoran, di Jakarta Pusat.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, anggaran pembangunan  berasasl dari APBN.

"Rp 144 miliar, dari APBN Mabes Polri. Turunnya bukan di Mapolda nanti di sublogistik Mabes Polri," kata Roma di Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018).

Ia mengatakan, pembangunan masih dalam tahap lelang konstruksi. Groundbreaking atau peletakan batu pertama akan dimulai April dan pembangunan gedung ditargetkan selesai pada Mei 2019.

Roma menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan PPKK, Wali Kota Jakarta Pusat, serta Dinas Koperasi, dan UMKM DKI Jakarta. Lokasi yang akan dijadikan Maporles Jakarta Pusat itu masih dipinjamkan ke Dinas UMKM DKI Jakarta oleh manajemen PPKK untuk digunakan sebagai lapak pedagang. Perjanjian kerja sama penyewaan antara Dinas UMKM dan PPKK berlaku hingga Juni 2019.

Baca juga : Mapolres Jakarta Pusat Akan Dibangun di Lenggang Kemayoran, Polisi Minta Pedagang Direlokasi

Dari pertemuan itu, telah disepakati bahwa pembangunan akan dimulai dari bagian tengah. Sejumlah pedagang yang berada di lokasi tersebut akan dipindahkan. Sedangkan untuk pedagang yang berdagang di pinggiran lahan masih diperbolehkan untuk berjualan.

Lahan yang akan dijadikan Maporles Jakarta Pusat seluas 9.800 meter persegi.

Pembangunan Mapolres Jakarta Pusat telah direncanakan sejak 2015. Namun, karena berbagai kendala, pembangunan tersebut tak kunjung terealisasi.

Pada 2017, rencana tersebut kembali digulirkan. Namun, rencana pembangunan di lahan Lenggang Jakarta Kemayoran sempat dipertanyakan Dinas Koperasi dan UMKM DKI Jakarta, karena antara Dinas UMKM dan pemilik lahan, PPKK, masih terikat perjanjian kerjasama hingga Juni 2019.

Manajemen PPKK sempat bersitegang dengan Dinas UMKM. Manajemen PPKK menyebut Dinas UMKM melakukan pungutan kepada para pedagang. Padahal lokasi itu dipinjamkan secara gratis.

Dinas UMKM membantah hal itu.

"Ya kami kasih (lahan) yang tengah enggak apa-apa, ya mengalah karena ada kepentingan yang lebih besar. Kantor Polres jelek banget. Saya rapat di Polres Kemarin terus Pak Kapolres bilang ini (Mapolres) kecil banget. Wah, kasihan bagusan Mapolsek lagi," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Irwani pada 23 Februari lalu.

Baca juga : Akhirnya Dinas UMKM DKI Sepakat Mapolres Jakpus Dibangun di Lenggang Kemayoran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com