JAKARTA, KOMPAS.com - Pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di depan kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, mengalami kebocoran pada Senin (12/3/2018) malam.
Indra Kusuma, seorang pedagang di sekitar kantor BNN mengatakan, kejadian itu terjadi pukul 19.30.
Ia menyebut kebocoran pipa gas itu terjadi secara tiba-tiba.
Baca juga: Kata PGN soal Ganti Rugi Kebocoran Pipa Gas
"Enggak ada, enggak ada tanda-tanda sama sekali. Tiba-tiba saja menyembur begitu sampai 3 meter. Bunyinya kayak suara helikopter," kata Indra saat ditemui Kompas.com, Selasa (13/2/2018).
Ia mengatakan, gas bukan satu-satunya yang keluar dari lokasi kebocoran.
Gumpalan lumpur cokelat kehitaman juga tersembur dari sana.
"Warna bentuknya kayak lumpur Lapindo lah," ujarnya.
Baca juga: PGN Siapkan CNG untuk Pelanggan Terdampak Kebocoran Pipa Gas
Sementara, bau gas langsung menyengat di sekitar lokasi kejadian. Bau tersebut tercium hingga radius 100 meter dari lokasi kebocoran.
Indra menuturkan, aroma pipa gas bocor seperti bau gas Elpiji yang biasa ditemukan di rumah-rumah.
Akibatnya, para pedagang kaki lima yang mangkal di depan kantor BNN langsung melarikan diri.
Baca juga: Polisi Minta Adhi Karya dan PGN Koordinasi soal Jalur Pipa Gas
Mereka khawatir akan terjadi kebakaran menyusul kebocoran gas tersebut.
"Mau nyalain korek atau rokok enggak boleh, bisa terbakar. Itu pedagang-pedagang juga pada kabur semua, yang dagang makanan, kan, ada kompor, tuh, ya, pada kabur takut kebakar" kata Indra.
Satu jam berlalu dari pukul 19.30, lumpur dan gas masih tersembur dari lokasi kebocoran.
Baca juga: Pipa Gas Bocor, Halaman Kantor BNN Dibersihkan dari Lumpur
Indra mengatakan, saat itu, belum ada yang berani mendekati lokasi kebocoran.
"Jadi selama 1 jam pertama itu dibiarkan saja karena pada takut, ngeri, kan, bau gas begitu," ujarnya.