Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Minta Uang Nasabah yang Raib Misterius Diganti Pihak Bank

Kompas.com - 13/03/2018, 20:02 WIB
Iwan Supriyatna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, Bank BRI Unit Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, harus mengganti uang nasabahnya yang hilang misterius.

"Intinya pihak bank harus mengganti dana nasabah yang hilang itu jika terbukti konsumen punya alibi tidak melakukan transaksi," kata Tulus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/3/2018).

Beberapa nasabah Bank BRI Unit Ngadiluwih mengaku kehilangan uang tabungannya secara misterius.

Uang tabungan milik nasabah tiba-tiba berkurang dengan nominal yang bervariasi, mulai dari Rp 500.000, Rp 4 juta, hingga mencapai Rp 10 juta.

Padahal, beberapa nasabah itu mengaku tak melakukan transaksi sebelumnya dengan nominal yang hilang tersebut.

Baca juga: Hilangnya Uang Nasabah, BRI Kediri Antisipasi Pihak yang Manfaatkan Situasi

Menurut Tulus, pihak bank sedianya bisa dengan mudah melacak ke mana aliran uang tersebut.

Terlebih, teknologi perbankan saat ini cukup canggih. "Bank bisa kerja sama dengan polisi dan PPATK untuk mengusut kasus tersebut," ucap Tulus.

Terkait hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mendalami masalah hilangnya dana milik belasan nasabah ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap masalah tersebut apakah karena kesalahan nasabah sendiri atau ada unsur kelalaian bank.

"Kalau terbukti bahwa bank yang lalai atau salah, prinsipnya bank harus mengganti dana nasabah yang hilang," ujar Heru.

Baca juga: Kasus Uang di Rekening BRI Hilang Misterius, Ini 3 Anjuran untuk Nasabah

Mengenai masalah ini, BRI Cabang Kediri, Jawa Timur, membuka layanan pengaduan nasabah. Terhadap nasabah yang sudah menjadi korban, pihak bank akan melakukan pemblokiran rekening lalu diberlakukan pendataan dan penelitian lanjutan agar nantinya uang yang hilang itu bisa diganti melalui mekanisme yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com