Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Gandeng Kemensos Cari Orangtua Anak-anak yang Diadopsi CW

Kompas.com - 14/03/2018, 14:23 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — KPAI berusaha bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk menghubungi kembali orangtua dari lima anak yang diadopsi CW. Saat ini, anak-anak tersebut dititip di rumah aman Kemensos.

Komisioner KPAI, Putu Elvina, mengatakan, mereka tidak bisa selamanya dititipkan di Kemensos, sementara CW masih dalam penyelidikan polisi. Putu mengatakan, anak-anak tersebut akan dikembalikan lagi kepada orangtuanya masing-masing.

"Namun, tentunya kami akan assessment lagi orangtua ini, apakah bisa diserahkan tanggung jawab mengurus mereka karena sebelumnya CW mengaku sudah mendapatkan surat adopsi dari para orangtua anak-anak tersebut," kata Putu kepada Kompas.com, Rabu (14/3/2018).

Selain itu, KPAI juga akan mengawal proses hukum kasus tersebut, apakah ada penelantaran terhadap anak-anak itu atau tidak.

Baca juga: KPAI: CW ke Singapura, 2 Anak di Tinggal di Hotel dan Dikunci dari Luar

"Dari sisi hukum kami berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya karena sekarang masih proses. Kasus ini kalau dilihat cukup kompleks karena menyangkut penelantaran dan masalah pengasuhan di antara kelima anak itu," kata Putu.

Putu juga menceritakan perlakuan berbeda yang diterima dua anak dibanding tiga anak lain. Dua anak tersebut biasa tidur di kamar mandi.

KPAI sudah berkomunikasi dengan anak-anak yang diasuh CW. Dari keterangan mereka, selama ini tidak ada masalah dengan pengasuhan yang dilakukan CW karena di hotel mereka bermain, makan, dan hidup cukup nyaman.

Baca juga: Biaya CW 10 Tahun Tinggal di Hotel Diperkirakan Sekitar Rp 12 Miliar

"Jadi, dilihat sebenarnya tidak ada masalah, tetapi ini ada sisi traumatik dari sisi anaknya bisa berbeda," ujar Putu.

Polisi mengamankan CW dan empat anak di salah satu hotel di Jakarta Pusat, akhir Februari lalu. Polisi mendapat laporan dari warga bernama Y bahwa ada dugaan CW melakukan eksploitasi terhadap anak-anak tersebut.

Y mengetahui hal itu dari FA, salah satu anak yang pernah tinggal dengan CW. FA melarikan diri dari CW karena mendapat perlakuan kasar hingga tindakan penganiayaan.

Baca juga: Bertahun-tahun Tinggal di Hotel, Lima Anak Adopsi CW Diikutkan Program "Homeschooling"

Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian mendatangi hotel yang dimaksud. Di dalam satu kamar hotel, polisi menemukan CW dan empat anak lainnya. Keempat anak tersebut berinisial RW (14), OW (13), EW (10), dan TW (8).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com