Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Swasta Bisa Bangun Rumah DP 0 Rupiah?

Kompas.com - 14/03/2018, 16:22 WIB
Jessi Carina,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka kesempatan kepada perusahaan swasta untuk membangun rumah DP 0 rupiah.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno senang karena sudah ada 20 pengembang yang menandatangani deklarasi untuk mendukung program Pemprov DKI itu.

"Salah satunya PT Nusa Kirana yang hits mengeluarkan rumah tapak di Rorotan itu," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (14/3/2018).

Namun, harga rumah yang dijual PT Nusa Kirana mencapai Rp 320 juta. Ini berbeda dengan ketentuan dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang memiliki ketentuan rumah tapak seharga Rp 140 juta.

Baca juga : Rumah DP 0 di Rorotan Ternyata Bukan Program Pemprov DKI

"Maka kita sepakat rumah DP Rp 0 di Rorotan belum bisa masuk ke program kita," ujar Sandiaga.

Lalu, bagaimana agar perusahaan swasta bisa bekerja sama dengan Pemprov dalam program DP Rp 0?

Sandiaga mengatakan, hal ini bisa diproses jika Pemprov DKI selesai membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pihak swasta bisa mengajukan rusun yang mereka bangun ke BLUD itu.

"Nanti BLUD yang akan periksa dokumen apakah sesuai dengan persyaratan," kata Sandiaga.

Baca juga : DKI Tak Akan Bangun Rumah Tapak untuk Program DP 0 Rupiah, Alasannya...

Kemudian, BLUD akan mengirim dokumennya kepada bank yang menjadi mitra untuk dilakukan verifikasi keuangan. Tahapan ini untuk memastikan harga jual dan cicilan rusun yang dibangun swasta sesuai dengan skema FLPP.

"Tugas awal BLUD untuk menerima data antrean dan menjadi bagian terdepan DKI dalam kerja sama dengan bank penyalur," kata Sandi.

Adanya BLUD menjadi hal penting dalam penjualan rumah DP Rp 0 ini. Sandiaga mengatakan, pergub mengenai BLUD itu akan selesai pada April 2018.

Baca juga : Sandiaga Sebut Program Rumah DP 0 Rupiah Solusi Konkret Dua Masalah Sekaligus

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan juga menjelaskan beberapa fungsi BLUD ini. Pertama untuk mengelola pembiayaan DP 0 rupiah.

"Kedua untuk pengendalian penjualan rumah murah. Supply dan demand harus dijaga agar sesuai sasaran," kata dia.

Kompas TV Sebuah lokasi di Rorotan, Jakarta Utara ramai dibincangkan sebagai lokasi rumah tapak. Lokasi inipun konon mampu menaungi 100 unit rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com