Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal 10 Tahun di Hotel, CW Mengaku Adopsi 5 Anak atas Dasar Kemanusiaan

Kompas.com - 16/03/2018, 13:02 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CW, wanita paruh baya yang dilaporkan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) atas dugaan penganiayaan terhadap anak adopsinya mengaku berhubungan baik dengan orangtua kelima anak adopsinya.

CW bahkan secara detail menyebutkan orangtua kelima anak adopsinya tersebut. Ia menyebut anak adopsi pertama yang berinisial R memiliki orang tua kandung yang kini telah menikah dengan seorang polisi di Sumba Barat.

Ia menyebut, orangtua anak adopsi keduanya yang berinisial F telah meninggal dunia beberapa saat yang lalu karena penyakit kronis.

"Ketiga O, mamanya ngomongnya susah. Jadi cara-cara kemanusiaan. Saya pelihara anak-anak cuma untuk kemanusiaan, enggak ada yang lain," sebut CW.

Baca juga : Polisi Akan Periksa Ulang 5 Anak Adopsi yang Tinggal Bersama CW

Menurutnya, ia menerima dua anak adopsi lainnya langsung dari orangtua kandung tanpa ada paksaan sedikit pun.

Adapun sebelumnya, CW diduga melakukan eksploitasi terhadap kelima anak tersebut. Setelah melalui serangkaian assessement serta meminta keterangan dari CW dan kelima anak, polisi menyebut kasus tersebut lebih menjurus ke dugaan penelantaran dan kekerasan terhadap anak.

Manajer Sekretariat LPAI Indryarko E Hertresnanto mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal saat warga bernama R hendak menyekolahkan F, salah satu anak yang diadopsi CW.

Baca juga : Beda dengan FA, 2 Anak Adopsi Mengaku Ingin Kembali Bertemu CW

Adapun F melarikan diri dari CW karena pengakuan F, CW kerap mendapat perlakukan kasar dan pernah mendapat tindak penganiayaan.

FA melarikan diri dan bertemu dengan Y yang sebelumnya merupakan pengasuh yang bekerja dengan CW. Saat itulah R yang merupakan kerabat Y mengenal FA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com