JAKARTA, KOMPAS.com - CW, wanita paruh baya yang dilaporkan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) atas dugaan penganiayaan terhadap anak adopsinya mengaku berhubungan baik dengan orangtua kelima anak adopsinya.
CW bahkan secara detail menyebutkan orangtua kelima anak adopsinya tersebut. Ia menyebut anak adopsi pertama yang berinisial R memiliki orang tua kandung yang kini telah menikah dengan seorang polisi di Sumba Barat.
Ia menyebut, orangtua anak adopsi keduanya yang berinisial F telah meninggal dunia beberapa saat yang lalu karena penyakit kronis.
"Ketiga O, mamanya ngomongnya susah. Jadi cara-cara kemanusiaan. Saya pelihara anak-anak cuma untuk kemanusiaan, enggak ada yang lain," sebut CW.
Baca juga : Polisi Akan Periksa Ulang 5 Anak Adopsi yang Tinggal Bersama CW
Menurutnya, ia menerima dua anak adopsi lainnya langsung dari orangtua kandung tanpa ada paksaan sedikit pun.
Adapun sebelumnya, CW diduga melakukan eksploitasi terhadap kelima anak tersebut. Setelah melalui serangkaian assessement serta meminta keterangan dari CW dan kelima anak, polisi menyebut kasus tersebut lebih menjurus ke dugaan penelantaran dan kekerasan terhadap anak.
Manajer Sekretariat LPAI Indryarko E Hertresnanto mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal saat warga bernama R hendak menyekolahkan F, salah satu anak yang diadopsi CW.
Baca juga : Beda dengan FA, 2 Anak Adopsi Mengaku Ingin Kembali Bertemu CW
Adapun F melarikan diri dari CW karena pengakuan F, CW kerap mendapat perlakukan kasar dan pernah mendapat tindak penganiayaan.
FA melarikan diri dan bertemu dengan Y yang sebelumnya merupakan pengasuh yang bekerja dengan CW. Saat itulah R yang merupakan kerabat Y mengenal FA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.