JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan membantah pengerjaan waduk pengendali banjir di Jakarta mangkrak. Menurut dia, proyek itu tidak mangkrak tetapi pengerjaannya lambat.
"Kalau dikatakan mangkrak, saya mengatakan nggak ada yang mangkrak. Hanya memang belum..." kata Teguh, Jumat (16/3/2018).
Ia menjelaskan, kendala ada pada alat berat untuk pengerjaan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar alat berat kini diprioritaskan untuk mengeruk sungai di hulu dan hilir.
"Alat berat kami masih sangat terbatas. Kalau seperti di Kampung Rambutan yang arealnya 10 hektar itu empat alat untuk loading lumpur aja butuh berapa waktu? Setu Babakan sudah mau dua tahun, karena loading nggak gampang," kata Teguh.
Lambatnya pengerjaan itu membuat lahan yang sudah dibebaskan kembali diduduki warga.
Tahun ini, Dinas Sumber Daya Air memasang pagar agar lahan tidak diokupasi warga.
"Waduk Brigif sudah kami pagar, permasalahan kami tinggal spot-spotnya kayak di Brigif paling sekitar 4.000 meter lahan, Rawa Lindung sekitar 2.000 meter, di Kampung Rambutan 3.000 meter," kata Teguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.