Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Indria, Terbang di Atas Massa Aksi 212 hingga Saat Bom Sarinah

Kompas.com - 16/03/2018, 13:45 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bripka Indria (30), satu-satunya polisi wanita (polwan) di Indonesia yang menjadi kopilot helikopter menceritakan pengalamannya terbang membawa burung besi itu.

Indria pernah pernah membawa helikopter polisi milik Direktorat Kepolisian Udara Baharkam (Badan Pemeliharaan Keamanan) untuk memantau peristiwa besar dari udara, seperti aksi damai 212 hingga bom Sarinah.

Aksi 212 merupakan aksi yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016 atau dikenal dengan aksi bela Isalam. 

Baca juga : Berkenalan dengan Indria, Satu-satunya Polwan Kopilot Helikopter di Indonesia

Aksi ini digelar untuk menuntut penegakkan hukum untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kala itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Aksi besar-besaran itu membuat sejumlah ruas jalan protokol menjadi lautan manusia.

"Waktu itu saya yang bawa (mengendalikan) helikopter. Di dalam heli ada polisi dari Polda Metro Jaya juga yang mengarahkan dalam operasi," ujar Indria saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).

Indria, kopilot wanita satu-satunya di Kepolisian Republik Indonesia. Foto diambil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Indria, kopilot wanita satu-satunya di Kepolisian Republik Indonesia. Foto diambil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).

Ia mengatakan saat itu ia terbang setinggi 700 kaki dari permukaan laut dan memantau jalannya aksi.

"Kami pantau kondisi lalu lintas, dan menjaga apakah ada titik-titik keributan. Kami laporkan hasil pantauan kami kepada polisi yang tengah berada di bawah," ujarnya.

Operasi lain yang berkesan bagi Indria adalah saat terjadi sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2016.

Baca juga : Perkenalkan, Inilah Pilot Wanita Termuda di Indonesia

"Waktu itu kondisi sedang sangat darurat. Saya diperintahkan untuk ke TKP untuk melakukan pantauan udara saat kondisi di TKP sedang tidak stabil," lanjutnya.

Sebagai penerbang baru, tentunya tugas ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Indria. Dengan helikopter tipe Enstrim 480 B ia terbang berputar-putar di sekitar TKP untuk membantu pengintaian polisi yang bertugas di bawah.

Indira (kanan) di helipad Gedung Sabhara Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Indira (kanan) di helipad Gedung Sabhara Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).

Tugas penting

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tugas yang tengah dilakukan Indria dan kawan-kawannya sangat dibutuhkan.

"Dengan pantauan udara, TKP-TKP yang tak terjangkau transportasi darat dan laut dapat dilakukan," tuturnya.

Ia mengatakan kini, keberadaan pilot helikopter wanita di jajaran Kepolisian Indonesia sangat "langka".

"Indria ini satu-satunya kopilot helikopter di Polda Metro Jaya, bahkan di Indonesia," tururnya.

Indria mengecek mesin helikopter milik Direktorat Kepolisian Udara Baharkam (Badan Pemeliharaan Keamanan) sebelum tinggal landas. Foto diambil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Indria mengecek mesin helikopter milik Direktorat Kepolisian Udara Baharkam (Badan Pemeliharaan Keamanan) sebelum tinggal landas. Foto diambil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).

Indria melanjutkan, meski baru memiliki pengalaman terbang di Jakarta dan sekitarnya, ia bangga berkesempatan menjadi kopilot helikopter.

"Punya kesempatan mengemudikan helikopter adalah mimpi saya. Kalau saya tidak memiliki basic di kepolisian tentu akan sulit bagi saya untuk menjadi kopilot helikopter Polri," sebutnya.

Baca juga : Kiat Jadi Pilot Bagi Anak Muda Zaman Now

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com