JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga dan pengacara CW membantah bahwa perempuan berusia 60 tahun itu telah berlaku diskriminatif terhadap dua dari lima anak adopsinya. CW dan lima anak adopsinya, berdasarkan keterangan polisi, tinggal di hotel-hotel mewah di Jakarta selama 10 tahun terakhir.
F, salah satu anak adopsi CW, mengatakan kepada polisi bahwa dia dan saudaranya E diperlakukan berbeda dari tiga saudaranya yang lain karena mengidap penyakit kronis.
Baca juga : Tinggal 10 Tahun di Hotel, CW Mengaku Adopsi 5 Anak atas Dasar Kemanusiaan
Keponakan CW bernama Riska yakin CW, yang dia panggil Oma, berlaku adil kepada kelima anak adopsinya.
"Oma itu mengadopsi atas dasar kemanusiaan. Semua diperlakukan sama walaupun dari latar belakang keluarga yang berbeda," kata Riska di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/3/2018).
Senada dengan Riska, Kuasa Hukum CW Bambang KE membantah pengakuan F yang menyatakan dia disuruh tidur di dalam kamar mandi.
"Kalau ada pemisahan tempat tidur, atau alat makan karena dua anak ini sakit kan wajar, seperti orang kalau sakit flu gimana sih. Tapi tidak lantas disuruh tidur di toilet," ujar Bambang.
Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum AKP Hasiati Lawole sebelumnya mengatakan, selama 10 tahun CW berpindah dari Twin Plaza Hotel di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat ke Hotel Peninsula yang juga terletak di Slipi, kemudian ke Hotel Le Meridien di kawasan Jakarta Pusat.
Kehidupan CW dengan lima anak adopsinya itu menjadi sorotan setelah Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) melaporkannya atas dugaan penganiayaan anak.
Baca juga : Polisi Akan Periksa Ulang 5 Anak Adopsi yang Tinggal Bersama CW
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.