JAKARTA, KOMPAS.com - Lautan sampah yang memenuhi bibir pantai di kawasan hutan bakau Muara Angke, Jakarta Utara, mempunyai ketebalan hingga 1,5 meter.
Ketebalan sampah itu membuat orang dapat berdiri hingga berjalan di atas lautan sampah tersebut.
Pantauan Kompas.com, Sabtu (17/3/2018) pagi, sejumlah petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu terlihat berdiri di atas lautan sampah sambil membersihkan sampah.
"Iya, ini bisa berdiri saking tebalnya. Jalan juga bisa rasanya membal-membal gitu, Bang," kata seorang petugas bernama Tepak.
Baca juga : Pencemaran Teluk Jakarta Kian Parah
Kompas.com berkesempatan mencoba berjalan di atas lautan sampah tersebut. Seperti yang dikatakan Tepak, berjalan di sana memang terasa empuk seperti berjalan di atas kasur atau trampolin.
Namun, Anda mesti berhati-hati ketika berjalan karena ada beberapa bagian yang tidak terlalu padat sehingga bisa membuat Anda terperosok ke dalam lumpur.
Sampah-sampah yang terdapat di kawasan tersebut didominasi oleh sampah plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan. Beberapa sampah berbentuk kayu juga terlihat di sana.
Baca juga : Melihat Lautan Sampah di Muara Angke
Meskipun dipenuhi sampah, tak tercium bau sampah yang menyengat. Pasalnya, sampah-sampah tersebut sudah mulai kering. Bau amis khas pesisir pun tidak tercium karena lokasi lautan sampah yang dikelilingi hutan bakau.
Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke Risnandar mengatakan, lautan sampah tersebut muncul akibat fenomena baratan atau angin barat yang membawa sampah-sampah di laut merapat ke daratan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.