Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2018, 08:39 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) memiliki peran lebih kuat pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat ini dibandingkan dengan sebelumnya. TGUPP dibentuk pada masa Joko Widodo menjadi gubernur DKI Jakarta.

Saat itu, anggota TGUPP adalah pegawai negeri sipil (PNS) senior dan beberapa tersangkut masalah sehingga terkesan berisi orang-orang "buangan" walau Jokowi membatah hal tersebut.

Baca juga: Jokowi: Siapa Bilang TGUPP Tempat Buangan?

Pada awal pembahasan APBD DKI 2018, adanya TGUPP menjadi perhatian publik. Sebab, anggaran untuk TGUPP melonjak tajam. Ada anggapan, TGUPP akan menjadi tempat menampung tim sukses Anies-Sandiaga pada Pilkada 2017.

Baca juga: Sumarsono: Saya Khawatir TGUPP untuk Menampung Mantan Tim Sukses Anies

Pada akhirnya, anggaran tersebut disetujui Kementerian Dalam Negeri dan bisa dilaksanakan tahun ini. Secara bertahap, Anies dan Sandiaga menentukan orang pilihannya untuk masuk ke dalam TGUPP.

Anies-Sandiaga memilih Amin Subekti, mantan Direktur PLN yang melepas jabatannya tahun lalu, sebagai Ketua TGUPP. Penunjukan Amin belum pernah diumumkan ke masyarakat sebelumnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyampaikan itu saat diwawancarai wartawan.

"Ketuanya Pak Amin," kata Sandiaga, Jumat (16/3/2018).

Kompas.com menemui Amin pada hari yang sama. Amin menceritakan, dirinya dipercaya menjadi Ketua TGUPP sejak akhir Januari 2018.

"Saya dipilih karena apa, itu saya enggak tahu. Pokoknya suatu ketika diajak bicara kemudian ditanya kesediaannya untuk me-lead teman-teman yang sebagian ini, kan, sudah datang duluan ini," ujar Amin.

Amin dipilih belakangan ketimbang anggotanya. Orang-orang yang menjadi anggotanya sudah lebih dulu ada. Amin mengatakan, ada 25 orang yang tergabung dalam tim percepatan pembangunan.

Pada masa pemerintahan Anies-Sandiaga, TGUPP dibagi menjadi tim yang berbeda-beda. Sejauh ini, ada tiga bidang yang sudah dibentuk, yaitu bidang percepatan pembangunan, pencegahan korupsi, dan harmonisasi regulasi. Setiap bidang punya ketua.

Amin tidak hanya memimpin tim percepatan pembangunan, tetapi juga menjadi Ketua TGUPP.

"Mengoordinasikan TGUPP keseluruhan. Sebab, kan, ada TGUPP pencegahan korupsi, Mas Bambang (Bambang Widjojanto) ketuanya, ada tujuh orang (anggotanya). Ada komite Harmonisasi Regulasi itu Pak Rikrik (ketuanya)," katanya. 

"Kalau di percepatan pembangunan sendiri, selain saya, ada 25 orang," tambahnya.

Ketua bidang

Seperti yang disampaikan Amin, Bambang Widjojanto dan Rikrik Rizkiyana menjadi ketua bidang di TGUPP. Bambang menjadi ketua bidang pencegahan korupsi bernama Komite Pencegahan Korupsi DKI Jakarta. Sementara Rikrik menjadi ketua dalam bidang harmonisasi regulasi. Bambang sebelumnya komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan 'Sahur on The Road'

Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan "Sahur on The Road"

Megapolitan
Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com