JAKARTA, KOMPAS.com - Pembersihan lautan sampah di Muara Angke, Jakarta Utara, terus dilanjutkan. Senin (19/3/2018), 45 personel tentara diterjunkan untuk membantu proses pembersihan.
"Dari Kodim (Komando Distrik Militer) Jakarta Utara 15 orang, kemudian dari Menzikon (Resimen Zeni Konstruksi) yang di Cijantung 30 orang," kata Kapten Teguh, Wakil Komandan Rayon Militer 02 Penjaringan kepada wartawan.
Selain itu, tentara juga mengerahka tiga unit truk untuk menagangkut sampah-sampah tersebut dari Pelabuhan Kaliadem ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang.
Teguh mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan hingga kapan tentara diterjunkan membersihkan sampah di Muara Angke.
Baca juga : Hal-hal Ini Menyulitkan Petugas Membersihkan Lautan Sampah di Muara Angke
"Kami menunggu perintah dari atasan. Untuk hari ini, karena lihat kondisi ini, kita bantulah Pemda," katanya.
Proses pembersihan telah dimulai sejak Sabtu (17/3/2018). Saat itu, terdapat 90 personel gabungan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara.
Sebelumnya, bibir pantai di kawasan Hutan Mangrove Ecomarine dipenuhi sampah sejak awal Februari 2018.
Baca juga : Pembersihan Lautan Sampah di Muara Angke Butuh Waktu Seminggu
Pantauan Kompas.com, sampah-sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan.
Ketua Komunitas Muara Angke Risnandar mengatakan, lautan sampah tersebut muncul akibat fenomena baratan atau angin barat yang membawa sampah-sampah di laut merapat ke daratan.
Baca juga : Anies Minta Jaring Penyaring Sampah ke Menteri Susi