Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Hari, 34 Ton Sampah Telah Diangkut dari Muara Angke

Kompas.com - 19/03/2018, 13:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembersihan lautan sampah di Muara Angke, Jakarta Utara, telah memasuki hari ketiga, Senin (19/3/2018). Sampah yang sudah terangkut dari lokasi itu sebanyak 34 ton atau diperkirakan sekitar 50 persen dari total sampah yang ada.

"Waktu hari pertama you lihat kan di sana belum keliatan air kan, sekarang sudah mulai (terlihat). Kalau persentase sih 40 persen lebihlah hampir 50 persen kalau dilihat," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman.

Sampah yang memenuhi bibir pantai sudah jauh berkurang. Setelah dikeruk, lahan itu kini dipenuhi lumpur pekat berwarna hitam.

Yusen mengatakan, 34 ton sampah telah diangkut sejak dua hari lalu. Pada hari pertama terangkut 19 ton dan di hari kedua yang terangkut 15 ton.

"Semua sudah terangkut ke Bantargebang," katanya.

Baca juga : Hal-hal Ini Menyulitkan Petugas Membersihkan Lautan Sampah di Muara Angke

Pada hari ketiga, terdapat lebih dari 100 personel gabungan yang diterjunkan untuk menangani sampah itu. Para petugas tersebut berasal dari Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Kelurahan Pluit, serta tentara dari Kodim Jakarta Utara dan Resimen Zeni Konstruksi TNU AD.

Selain itu, empat kapal fiber dan sembilan unit truk juga disiapkan untuk mengangkut sampah. Dua unit alat berat jenis backhoe amfibi dan spider juga dioperasikan.

"Dengan adanya alat berat yang sophisticated ini kami harap bisa mempercepat (pembersihan), enggak sampai seminggu," kata Yusen.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu membersihkan sampah di Muara Angke, Minggu (18/3/2018)Kompas.com/Setyo Adi Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu membersihkan sampah di Muara Angke, Minggu (18/3/2018)
Proses pembersihan dimulai Sabtu lalu. Sebelumnya, bibir pantai di kawasan Hutan Mangrove Ecomarine dipenuhi sampah.

Dari pantauan Kompas.com, sampah-sampah tersebut didominasi sampah plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan.

Ketua Komunitas Muara Angke Risnandar mengatakan, lautan sampah tersebut muncul akibat fenomena baratan atau angin barat yang membawa sampah-sampah di laut merapat ke daratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com