JAKARTA, KOMPAS.com - Putra korban jatuhnya besi proyek Rusunawa Pasar Rumput, Muhammad Yoga (28) menyesalkan beredarnya video saat ibunya, Tarminah tertimpa besi proyek Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
"Kenapa enggak diblur, kan kasihan keluarga, pas saya lihat aduh itu nyokap," kata Yoga saat ditemui Kompas.com di rumah duka Jalan Tambak II, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
Menurut Yoga, warga sekitar yang merekam beralasan video itu akan dijadikan barang bukti adanya korban jiwa dari proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
"Warga setempat sering lihat kecelakaan kerja di situ, tapi tidak sempat direkam untuk bukti, nah makannya warga merekam buat bukti," ucap Yoga.
Baca juga : Keluarga Korban Berharap Kontraktor Lebih Ketat Awasi Proyek Rusunawa Pasar Rumput
Yoga mengaku tak bisa melarang warga untuk merekam kondisi ibunya saat itu. Yoga hanya menyayangkan mengapa video yang beredar tidak diedit terlebih dahulu.
"Cuma itu saja sih, kenapa enggak diblur, sampai sekarang malah saya enggak kuat lihat itu video," tutur Yoga.
Tarminah meninggal dunia tertimpa besi saat berbelanja sayur di sekitar Pasar Rumput bersama Rodiyah, tetangganya pada Minggu (18/3/2018) lalu. Jenazah Tarminah kemudian dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Akibat peristiwa tersebut, Waskita menghentikan sementara pembangunan proyek untuk penyelidikan. Waskita sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari sebab pasti insiden tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.