Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Pengawas Proyek Rusunawa Pasar Rumput Bersalah

Kompas.com - 22/03/2018, 08:51 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Sekretaris Pribadi Pimpinan (Koorspripim) Polri Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Jakarta Selatan menyampaikan, salah satu pihak yang harus bertanggung jawab atas jatuhnya besi dalam proyek Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan adalah petugas pengawas proyek.

"Yang bersalah adalah person, termasuk pengawas karena pengawas harusnya masuk jam 08.00, dia datang setelah itu," ujar Mardiaz seusai serah terima jabatan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/3/2018).

Jatuhnya besi proyek ini mengakibatkan seorang perempuan bernama Tarminah tewas tertimpa besi.

Baca juga : Polisi: Besi Jatuh Proyek Rusunawa Pasar Rumput karena Kelalaian Pekerja

Atas kelalaian pekerja proyek ini, tim penyidik akan melakukan pemeriksaan kepada pengawas proyek.

Sebab, di TKP polisi juga tak menemukan jala-jala yang biasanya digunakan untuk pengamanan di sekitar lokasi proyek.

"Ini kesalahan kerja oleh karyawan makanya kita ini kita lidik maraton masing-masing orang dan perannya apa, siapa yang tanggung jawab, siapa yang tanggung jawab pengamanan dari itu semua baru kita akan gelar perkara dan tentukan tersangka," ujar dia.

Kepala Proyek Rusunawa Pasar Rumput PT Waskita Karya I Made Aribawadana mengakui kelalaian ini.

Bahkan, menurut dia, besi proyek Rusunawa Pasar Rumput pernah jatuh dua kali dan menimpa warga meski pada kejadian pertama tak sampai memakan korban jiwa.

"Kalau sebelumnya betul ada (besi jatuh), tapi tidak di dalam (area proyek). Sama kejadian seperti ini, tapi tidak ada korban," ujar Made di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/3/2018).

Baca juga : Yoga Sesalkan Beredar Video Ibunya Tertimpa Besi Proyek Rusun Pasar Rumput

Meski demikian, Made menyebut alat keamanan di dalam proyek tersebut sudah sesuai standar operasional prosedur.

"SOP sudah kita sesuaikan dengan apa yang kita miliki. Seharusnya (kejadian) ini tidak perlu terjadi. Semua safety screen, safety deck, dan tambahan pagar pengaman sudah kami lakukan," ucap dia.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com