JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi belum bisa memastikan apakah pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta dapat selesai tepat waktu atau tidak.
Menurut dia, setelah ada kecelakaan kerja pada Februari lalu pihaknya meningkatkan standar pengamanan kerja. Dampaknya jam kerja berkurang.
"Kami masih memiliki tekanan dalam jadwal utamanya karena itu tadi, menjaga safety-nya double-double gitu ya proteksinya," kata Satya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (22/3/2018).
Ia menjelaskan, pengerjaan proyek LRT Jakarta dihentikan setiap hujan deras demi keselamatan para pekerja. Akibatnya, waktu kerjanya berkurang.
Baca juga : Dubes Korea Selatan Senang Lihat Progres Proyek LRT Jakarta
"Ini harus dibayar dengan yang namanya value engineering, parallel processing, penambahan shift dan lain sebagainya," kata Satya.
Meskipun begitu, ia tetap menargetkan LRT Jakarta dapat beroperasi pada Juli 2018 mendatang sebelum penyelenggaraan Asian Games.
"Kami harus maksimalkan supaya bulan Juli-Agustus itu sudah bisa beroperasi. Insya Allah sanggup," kata dia.
Satya mengatakan, pembangunan LRT Jakarta telah selesai 65,17 persen pada akhir Februari 2018.
Proyek LRT yang dibangun Jakpro tersebut terbentang sepanjang 5,8 kilometer dari Velodrome Rawamangun hingga Kelapa Gading.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.