JAKARTA, KOMPAS.com — Pembersihan sampah di kawasan hutan mangrove Muara Angke, Jakarta Utara, telah memasuki hari ketujuh pada Jumat (23/3/2018) ini.
Dari pantauan Kompas.com, sampah yang tercampur lumpur masih terdapat di bibir pantai. Namun, jumlahnya sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan beberapa terakhir. Air laut pun sudah mulai menggenangi lahan yang sebelumnya dipenuhi sampah.
Sebuah alat berat berjenis backhoe amfibi terlihat sedang mengeruk lumpur dari dasar perairan, sementara puluhan petugas mengumpulkan sampah-sampah kering yang masih berceceran.
Baca juga: Ini Video dan Foto Kondisi Lautan Sampah Muara Angke Terkini...
Kepala Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan dan Kebersihan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Ary Prabowo mengklaim, pembersihan telah mencapai 95 persen.
"Ini sudah masuk tahap finishing, kira-kira sudah 95 persen. Total kemarin sudah lebih dari 110 ton sampah diangkut ke Bantargebang," kata Ary.
"Sebelumnya sehari itu yang terangkut bisa belasan sampai 20 ton. Kemarin cuma sekitar 10 ton," ujarnya.
Jumlah petugas yang diturunkan pun berkurang. Jika sebelumnya ada ratusan petugas yang dipekerjakan, hari ini hanya ada sekitar 50 orang yang bertugas.
Bibir pantai di kawasan Hutan Mangrove Ecomarine itu sebelumnya penuh sampah. Sampah-sampah itu terlihat mulai awal Februari 2018. Sampah-sampah tersebut didominasi sampah plastik, seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, dan kemasan makanan ringan.
Ketua Komunitas Muara Angke Risnandar mengatakan, lautan sampah tersebut muncul akibat fenomena baratan atau angin barat yang membawa sampah-sampah di laut merapat ke daratan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.