Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Golok Seharga Rp 7 Juta di Festival Bongsang Pasar Minggu

Kompas.com - 24/03/2018, 17:54 WIB
Iwan Supriyatna,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Bongsang di Jalan Raya Ragunan, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan menampilkan berbagai budaya Betawi.

Ada banyak stan kuliner hingga aksesori khas Betawi. Salah satunya ada stan Golok Tradisional Indonesia. Di stan tersebut, terdapat beragam golok dipajang dalam etalase kaca dan ada juga yang dipajang di atas meja.

Ada golok yang cukup spesial di stan tersebut. Golok itu dibuat dari baja bohler asal Jerman yang dijual dengan harga Rp 7 juta. Selain itu, batu asahannya yang diimpor langsung dari Jepang dijual seharga Rp 800.000.

"Golok disini mulai dari yang paling murah 1 juta dan yang paling mahal 7 juta," kata Yazid Arifin dari Golok Tradisional Indonesia saat ditemui Kompas.com di Festival Bongsang, Sabtu (24/3/2018).

Baca juga : Belanja Tanpa Kantung Plastik di Festival Bongsang Pasar Minggu

Golok yang dibanderol Rp 7 juta berbahan baja dari Jerman dan kayu di Festival Bongsang, Sabtu (24/3/2018).KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Golok yang dibanderol Rp 7 juta berbahan baja dari Jerman dan kayu di Festival Bongsang, Sabtu (24/3/2018).

Menurut Yazid, yang menjadikan golok tersebut spesial karena selain berbahan dasar baja, gagang kayu golok tersebut berbahan kayu Amboyna Burl yang biasa dipasang di dashboard mobil mewah.

"Ini gagang kayunya spesial, kalau pernah naik mobil mewah Mercy, itu dashboard-nya kayu ini," ucap Yazid.

Ketika menjajal ketajaman golok yang dibanderol Rp 7 juta itu, Yazid kemudian mengambil plastik.

Awalnya Kompas.com mengira plastik tersebut untuk membersihkan golok. Namun ternyata plastik itu dipotong dengan menggunakan golok tersebut. Saat golok itu menyentuh plastik, plastik tersebut dengan mudah terpotong.

"Ini tajam banget, plastik saja bisa, apalagi daging," tutur Yazid.

Baca juga : Ada Festival Bongsang, Jalan Raya Ragunan Ditutup Selama 2 Hari

Batu asahan untuk golok yang diimpor dari Jepang seharga Rp 800.000 di Festival Bongsang, Sabtu (24/3/2018).KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Batu asahan untuk golok yang diimpor dari Jepang seharga Rp 800.000 di Festival Bongsang, Sabtu (24/3/2018).

Yazid menuturkan, biasanya golok tersebut digunakan oleh orang-orang yang berprofesi sebagai jagal atau pemotong hewan.

"Biasanya dipakai untuk nyembelih, enggak perlu banyak mengeluarkan tenaga kalau nyembelih pakai ini," kata Yazid.

Untuk melakukan perawatannya, golok hanya cukup diberikan pelumas dan diasah menggunakan batu asahan yang diimpor dari Jepang.

"Karena ini spesial sebetulnya enggak terlalu susah perawatannya, tinggal diberikan wax, kalau mau asah pakai asahan yang spesial juga," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com