JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari Rumah susun sederhana milik (Rusunami) Benhil 2. Rusunami Benhil 2 yang terletak di Jalan Penjernihan, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini dicat berwarna-warni.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (26/3/2018), bagian depan rusunami yang mengarah ke jalan dicat dengan berbagai warna biru, merah, hijau, kuning, dan oranye.
Warna cat yang mencolok, bangunan yang tinggi, serta letak rusunami yang begitu dekat dengan jalan raya membuat rusunami yang dibangun pada 1980-an ini menarik perhatian dari kejauhan.
Namun, hanya bagian depan rusunami yang dicat berwarna warni. Bagian dalam rusunami tidak tidak dicat sama sekali. Tampak di bagian dalam rusunami, cat dinding telah luntur bahkan dinding terlihat kusam.
Baca juga : Perkampungan di Jakarta Utara Akan Dicat Warna Warni
Sulianto, warga Rusunami Benhil 2 yang menjadi humas kegiatan pengecatan rusunami tersebut mengatakan, ide pengecatan rusunami berawal dari kedatangan salah satu anggota DPRD DKI Jakarta ke rusun tersebut pada 2017.
Anggota DPRD DKI yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan sering melewati jalan di depan rusunami tersebut. Dia merasa risih melihat rusunami yang terlihat kumuh.
Anggota DPRD itu kemudian mencarikan sponsor untuk pengecatan. Melalui dana corporate social responsibility, sebuah perusahaan cat berminat membantu mencar rusunami tersebut.
"Kami dapat CSR. Selama ini rusun enggak pernah dicat, dilihat warga kesannya kumuh bahkan anggota DPRD itu mengesankan enggak enak dilihat," ujar Sulianto saat berbincang dengan Kompas.com di Rusunami Benhil 2, Senin.
Baca juga : Dulu Kumuh, Sekarang Begini Pemandangan Warna-warni di Kamal Muara
Sulianto mengatakan, rencana sempat terhambat karena tak ada satupun warga rusunami yang berkenan untuk membantu melakukan pengecatan. Di sisi lain, pengelola rusunami tidak memiliki cukup dana untuk membayar pekerja.
Akhirnya, dibantu anggota DPRD tersebut, perusahaan plat merah, PT Wijaya Karya membantu pengecatan dengan mengerahkan para pekerjanya secara gratis.
Sulianto mengatakan, pemberian warna tidak sembarangan. Peletakan warna berdasarkan rekomendasi dari arsitek. Selain itu, pengecatan dilakukan sebanyak tiga kali untuk mendapatkan warna cerah yang diinginkan.
Pengecatan yang harusnya ditargetkan dua bulan harus diundur menjadi tiga bulan. Ini karena dengan alat seadanya, pengecatan tidak bisa seluruhnya dilakukan dari depan rusunami, tapi harus dilakukan dari dalam unit rusun.
Baca juga : Tren Destinasi Wisata Warna-warni dari Tahun ke Tahun
Sulianto mengatakan, ada lebih dari 100 cat yang digunakan dalam pengecatan Rusunami Benhil 2 atau jika dirupiahkan biaya pengecatannya mencapai Rp 300 juta.
Adapun pengecatan tidak dilakukan seluruhnya karena keterbatasan cat dari perusahaan CSR tersebut. Sulianto berharap agar pemerintah mau untuk membiayai pengecatan rusunami tersebut secara keseluruhan.
"Ya kalau bisa pemerintah bantu agar bisa dicat seluruhnya," ujar Sulianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.