Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Penghuni Rusun Pulogebang Membatik Sambil Mengasuh Anak

Kompas.com - 27/03/2018, 15:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasar Blok H Rumah Susun Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (27/3/2018) pagi, dipenuhi puluhan ibu yang juga penghuni rusun tersebut. 

Penghuni Rusun Pulogebang berkesempatan mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan JKT Creative selama tiga kali dalam seminggu.

Adapun JKT Creative adalah sebuah perusahaan retail yang ingin memberdayakan masyarakat lewat kegiatan ekonomi kreatif.

Baca juga: Melihat Serunya Mahasiswa Malaysia Belajar Membatik di Kulon Progo

Uniknya, ibu-ibu tersebut diperbolehkan membawa anak-anaknya selama mengikuti pelatihan membatik.

Co-Founder JKT Creative Iwet Ramadhan mengatakan, pihaknya ingin kegiatan membatik tidak hanya bermanfaat secara ekonomi untuk warga rusun.

"Saya senangnya anak-anak bisa ikutan menemani ibunya. Jadi anak-anak bisa main sedangkan ibunya bisa cari uang," kata Iwet kepada wartawan di Rusun Pulogebang, Jakarta Timur.

Baca juga: Yuk Belajar Membatik dan Membuat Wayang Kulit di Kampung Sondakan

Kegiatan membatik yang diikuti warga Rusub Pulogebang, Jakarta Timur.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Kegiatan membatik yang diikuti warga Rusub Pulogebang, Jakarta Timur.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah anak kecil terlihat di selasar, lokasi pelatihan batik.

Ada yang berlarian bersama teman-temannya, ada juga yang bersandar manja ke tubuh ibunya.

Iwet menuturkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan memfasilitasi anak-anak tersebut.

"Kami inginnya ada semacam playground buat mereka. Mungkin pihak rusun bisa memberikan ruang kosong," ujarnya. 

Baca juga: Penyandang Disabilitas Membatik di Rumah Batik Palbatu

Salah seorang penghuni sekaligus peserta pelatihan, Risma mengaku terbantu dengan kegiatan membatik tersebut.

Ia mengatakan, kini dirinya dapat memiliki keterampilan baru untuk menambah penghasilan.

"Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa membatik. Siapa yang tahu saya bisa sukses dari membatik," kata Risma.

Baca juga: Siswa SMA Membatik Massal di Atas Kain Ratusan Meter

Kegiatan membatik oleh warga Rusun Pulogebang telah berlangsung selama beberapa pekan. Kegiatan itu dilaksanakan setiap Senin, Kamis, dan Sabtu pukul 09.00-13.00.

Sudah ada 30 penghuni yang mengikuti kegiatan tersebut.

Batik karya penghuni rusun nantinya akan dibeli JKT Creative sebelum dijual ke warga. 

Kompas TV Upaya Kembangkan Batik Khas Bangka Belitung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com