JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Nissan Motor Indonesia (PT NMI) meragukan tangki bahan bakar Nissan Serena B 2224 SEB dimodifikasi sehingga bisa menampung 78,1 liter, padahal kapasitasnya hanya 60 liter.
Manager R&D PT NMI Anton Khristanto mengatakan, memodifikasi tangki bensin pada mobil sangat berisiko dilakukan.
"Logikanya sekarang buat apa dimodifikasi? Pertama, secara harga, tangki itu mahal, lalu saat dimodifikasi risikonya cukup besar," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (27/3/2018).
Anton menjelaskan, saat mengubah dimensi tangki, otomatis mengubah sebagian besar struktur pada mobil.
Baca juga: Viral Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Pengelola SPBU Condet Merasa Dirugikan
Tentu mengeluarkan biaya yang besar karena semua dudukan pegangan standar dari pabrik diubah total. Belum lagi dengan risiko saat melakukan pengelasan pada tangki karena di dalam ada sisa bahan bakar.
"Menurut saya, sangat tidak logis jika dimodifikasi. Lagi pula, secara kapasitas, tangki Serena sudah besar untuk ukuran family car," katanya.
Mengenai mengapa bahan bakar mobil Serena diisi melebihi kapasitasnya, Anton menolak berkomentar.
Terkait daya tampung bahan bakar Nissan Serena ini, dalam video yang viral, pemilik menyebut tidak pernah mengisi BBM lebih dari 60 liter. Namun, di SPBU 34-13501 di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, 21 Maret 2018, Serena tersebut bisa menampung Pertalite hingga 78,1 liter.
Baca juga: Soal Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Petugas Tak Temukan Kecurangan SPBU Condet
Petugas melakukan pengujian tera ulang menggunakan bejana ukuran 100 liter terhadap BBM jenis Pertalite pada mesin dispenser tempat Serena bernomor polisi B 2224 SEB melakukan pengisian ulang pada 21 Maret 2018.
Dari hasil pengetesan tersebut, diketahui hasilnya negatif. Petugas tidak menemukan adanya praktik kecurangan yang dilakukan pihak SPBU.
Baca juga: Serena Kapasitas 60 Liter Diisi 78,1 Liter, Nozel Pertalite SPBU Condet Digembok
"Seusai pemeriksaan, tidak ditemukan adanya kecurangan. Padahal, kami lakukan sampai tiga kali pengambilan BBM dimasukkan ke bejana 100 liter. Hasilnya masih dalam batas toleransi," kata Kepala UP Kemetrologian KUKMP Johan Taruna Jaya.
Petugas yang berjaga di sana menyebut bahwa pihaknya tidak sempat mengecek tangki dari Serena. Saat mau dicek, kata petugas di SPBU itu, pengemudi Serena menolak karena mengaku terburu-buru.
Ketika Kompas.com mengonfirmasi pengunggah video tersebut yang diketahui berinisial PAS, dia mengatakan, mobil itu bukan miliknya, melainkan milik salah anggota grup komunitas di WhatsApp.