Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Anehnya Meteran SPBU di Condet

Kompas.com - 28/03/2018, 09:54 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Video dugaan kecurangan SPBU 34-13501 di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, yang beredar di media sosial menyita perhatian publik.

Dugaan kecurangan itu menimpa seorang pemilik mobil Nissan Serena bernomor polisi B 2224 SEB saat mengisi bahan bakar di SPBU itu pada 21 Maret 2018. Dengan kapasitas tangki standar Serena yang hanya 60 liter, ketika diisi BBM jenis Pertalite oleh petugas SPBU, jumlahnya mencapai 78,1 liter. Sekitar 18,1 liter BBM melebihi kapasitas tangki. Itu dengan pengandaian tangki mobil itu sama sekali kosong.

Kondisi itu menggundang banyak tanda tanya. Dugaan SPBU tersebut melakukan praktik kecurangan pun muncul.

Namun, tuduhan tersebut dibantah pengelola SPBU. Pihak SPBU langsung melalukan uji tera bersama pemilik mobil. Hasilnya negatif, tanpa ada indikasi kecurangan.

"Saat kejadian, sama-sama kami cek sesuai SOP dengan uji tera, hasilnya bagus, tidak ada kecurangan. Pemilik mobil pun menerima hasil itu," kata Arifin, pengawas SPBU itu, kepada wartawan, beberapa hari lalu.

Baca juga: Soal Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Petugas Tak Temukan Kecurangan SPBU Condet

Arifin juga mengatakan, setelah kejadian, pihaknya langsung menyelesaikan masalah tersebut dengan pelanggan. Si pemilik mobil hanya membayar BBM untuk 55 liter.

"Pemiliknya waktu datang ke kantor dengan alasan tangkinya hanya 60 liter, kenapa bisa isinya lebih. Kami selesaikan masalah ini dengan diskon 25 liter, jadi dia hanya bayar 55 liter," katanya.

Seusai peristiwa tersebut, Pertamina datang dan melakukan pengujian kembali. Hasil yang didapat sama, tidak ada masalah, baik dari takaran maupun mesin dispenser Pertalite tempat Serena tersebut mengisi BBM.

Senin lalu, petugas Unit Pengelola Kemetrologian Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (KUKMP) DKI juga menguji kembali SPBU itu. Hasil tetap sama.

"Seusai pemeriksaan, tidak ditemukan adanya kecurangan. Padahal, kami lakukan sampai tiga kali pengambilan BBM dimasukkan ke bejana 100 liter. Hasilnya masih dalam batas toleransi," kata Kepala Unit Pengelola Kemetrologian KUKMP DKI Johan Taruna Jaya di Condet, Senin lalu.

Pihak pengelola menyayangkan viralnya video tersebut karena hal itu membuat SPBU tersebut tidak bisa menjual Pertalite selama beberapa hari dan mengalami kerugian.

"Saya sangat dirugikan. Karena berita itu tidak sesuai dengan fakta yang ada," kata Lasto selaku Pengelola DPBU tersebut.

Baca juga : Viral Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Pengelola SPBU Condet Merasa Dirugikan

Sementara itu, dugaan adanya modifikasi pada tangki mobil Serena juga dibantah pihak pengunggah video.

Pihak Nissan Motor Indonesia (NMI) juga ikut berkomentar tentang hal itu.

"Logikanya sekarang, buat apa dimodifikasi? Pertama, secara harga, tangki itu mahal, lalu saat dimodifikasi, risikonya cukup besar," kata Manager R&D PT NMI Anton Kristanto kepada Kompas.com, Selasa kemarin.

Sementara pria berinisial PAS yang menggungah video tersebut ke media sosial juga beranggapan serupa. Ia mendapat kepastian dari rekannya si pemilik mobil bahwa mobil tersebut dalan kondisi standar.

Pertanyaan yang belum terjawab adalah mengapa angka meteran pada dispenser SBPU bisa terpaut jauh dengan kapasitas tangki Serena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com