Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat Kembali Rencana Sandiaga untuk Para Pekerja Alexis

Kompas.com - 29/03/2018, 07:11 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat izin usaha hotel dan griya pijat Alexis di Jakarta Utara tidak diperpanjang pada Oktober 2018, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melontarkan sejumlah rencana terhadap para pekerja di sana. Sandiaga ketika itu mengatakan pegawai yang telah dirumahkan bisa mengikuti program OK OCE dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Sandiaga, mereka memiliki keahlian dalam bidang perhotelan yang bisa berguna di tempat lain.

"Khususnya di gerakan OK OCE ini ada beberapa usaha perhotelan yang bisa menyerap. Nanti tentunya dari Disnaker bisa mendata berapa teman-teman dari Alexis Group yang harus direlokasi pekerjaannya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, pada Selasa, 31 Oktober 2017.

Baca juga : Sandiaga Ajak Karyawan Alexis yang Dirumahkan Ikut OK OCE

Sandiaga mengatakan Dinas Ketenagakerjaan bisa mendata berapa jumlah pegawai Alexis yang kehilangan pekerjaan setelah izin usaha tidak diperpanjang. Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan setelah dirumahkan pihak Alexis.

Hotel Alexis sendiri memiliki 1.000 karyawan dengan rincian 600 karyawan tetap dan 400 karyawan lepas. Sejak izin tidak diperpanjang, semua karyawan dirumahkan sementara.

Sandiaga juga pernah menyarankan agar para pekerja Alexis mengikuti pengajian. Saran itu terlontar ketika Sandiaga didatangi Hamdan Zoelfa, yang memimpin Syarikat Islam.

"Ya untuk yang ber-KTP DKI saya usulkan bisa ikut pengajian di Syarikat Islam," ujar Sandiaga.

Syarikat Islam adalah organisasi yang kini dipimpin Hamdan Zoelfa. Saat menyampaikan itu, Hamdan sedang berada di samping Sandiaga. Hamdan pun menyanggupi ucapan Sandiaga.

"Itu benar, kami terima dengan baik dan kami akan lakukan pembinaan," kata Hamdan.

Baca juga : Sandiaga: Pekerja Alexis Ber-KTP DKI Saya Usulkan Ikut Pengajian

Bagaimana kini?

Bulan ini, Pemprov DKI Jakarta kembali membuat keputusan terhadap Alexis. Sisa tempat usaha yang ada di sana seperti karaoke, restoran, bar, musik hidup, dan yang lain juga dicabut Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)-nya. Hal itu karena Pemprov DKI meyakini ada prostitusi dan perdagangan manusia di tempat karaoke Alexis.

Daftar pekerja yang dirumahkan pun semakin banyak. Kemarin, Sandiaga kembali diingatkan mengenai janjinya terhadap pekerja Alexis. Namun, Sandiaga enggan mengomentari apapun tentang pencabutan izin usaha Alexis.

"(Soal) Alexis ya? (Tanya) Pak Anies," kata Sandiaga.

Wartawan kemudian menanyakan nasib para pekerja Alexis kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies menjawab, pelanggaran yang terjadi di Alexis, dalam bentuk prostitusi dan perdagangan orang, pasti diketahui para pekerja.

"Saya ingin garis bawahi, ini pelanggaran yang dilakukan dan diketahui semua yang bekerja di situ," kata Anies.

"Saya ulangi, semua yang bekerja di situ tahu bahwa ada pelanggaran," tambah Anies.

Anies mengingatkan, jangan memberi kesan para pekerja Alexis tidak mengetahui ada praktik prostitusi di sana. Apalagi jika kemudian menyebut mereka sebagai korban. Sebab pelanggaran yang ada di Alexis diketahui oleh semuanya.

"Jadi lain kali kalau mau memikirkan nasib, maka ingat kalau Anda bekerja di suatu tempat yang di situ ada pelanggaran, maka ini soal waktu saja akan ditindak," ujar Anies.

Baca juga : Anies: Para Pekerja di Alexis Tahu Ada Pelanggaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com