Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Taman Kota, Penumpang KRL Tujuan Tangerang di Stasiun Duri Telantar

Kompas.com - 29/03/2018, 21:17 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang KRL tujuan Tangerang tertahan di Stasiun Duri, Jakarta Barat, Kamis (29/3/2018) sejak pukul 19.00.

Hal ini disebabkan kebakaran yang terjadi di Jalan Perumahan Taman Kota Blok A1, Kembangan Utara, Jakarta Barat yang berdekatan dengan Stasiun Taman Kota.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pukul 19.00-20.15, petugas mengumumkan perjalanan KRL tujuan Tangerang mau pun sebaliknya belum bisa berangkat akibat kebakaran.

Baca juga: Kebakaran di Taman Kota, KRL Duri-Tangerang Terganggu

Sejumlah penumpang duduk di lantai dan berdiri dekat eskalator peron 5 tujuan Tangerang.

"Kami informasikan untuk KRL tujuan Stasiun Tangerang tidak bisa diberangkatkan dari Stasiun Taman Kota sehubungan adanya kebakaran pemukiman warga," ujar petugas melalui pengeras suara.

Petugas menginformasikan kebakaran masih menjalar ke pemukiman warga sehingga kereta masih tertahan di Stasiun Taman Kota.

Tak hanya KRL, pemberhentian ini juga memengaruhi kereta api bandara.  

"Untuk manajemen waktu belum bisa kami umumkan. Bagi yang terburu-buru silakan menggunakan moda transportasi lain dan menghubungi petugas kami di loket stasiun untuk pembatalan tiket," katanya. 

Hingga pukul 20.30, penumpang yang menantikan perjalanan KRL tujuan Tangerang mulai menipis.

Beberapa di antara mereka ada yang belum memutuskan mencari moda transportasi lain.

"Kalau (tujuannya) dekat, enak bisa naik Go-Jek, kan. Aku jauh di ujung benar-benar turun Stasiun Tangerang. Transjakarta juga enggak ada," kata salah seorang calon penumpang KRL, Intan.

Ia bersama dua temannya masih menunggu kabar agar KRL tujuan Tangerang bisa beroperasi. Mereka sembari mencari cara bisa dijemput sanak saudara mau pun kerabatnya di Stasiun Duri.

Baca juga: Kebakaran di Taman Kota, 2 Petugas Damkar Dilarikan ke Rumah Sakit

Robi, warga Cimone bersama seorang teman kantornya memilih menunggu dan berharap agar lintasan bisa dilewati.

"Ya enggak apa-apa menunggu dulu. Sudah sejam sih ini. Lihat saja nanti sambil menunggu, masih ramai juga di sini," kata Robi.

Berbeda dengan keduanya, Ilham bersama tiga rekannya berusaha mencari beberapa orang lagi agar bisa patungan ke arah Tangerang.

Ia membutuhkan satu atau dua orang lagi menggunakan taksi online.

"Sudah jalur diganti malah (tertahan) begini, tetapi ya ini lagi cari barengan mau nge-Grab saja. Lumayan patungan, kan, mending sekalian banyak," kata Ilham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com