Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kasus Arseto Suryoadji, dari "Hatespeech", Senjata Ilegal hingga Narkoba ...

Kompas.com - 01/04/2018, 06:30 WIB
Sherly Puspita,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Arseto Suryoadji mendadak menjadi perbincangan publik karena sejumlah unggahannya di media sosial yang memantik kontroversi publik.

Salah satunya setelah ia mengunggah video dirinya saat menyebut undangan pernikahan putri Presiden Joko Widodo dijual seharga Rp 25 juta. Hal ini memantik kemarahan publik yang berujung pelaporan atas dirinya di Polda Metro Jaya.

Baru-baru ini polisi telah menahan Arseto. Namun ternyata bukan karena kasua undangan Jokowi, melainkan karena ujaran kebenciannya melalui akun Facebook-nya terkait suku, agama, ras, antaragolongan (SARA).

Arseto menyinggung soal organisasi tertentu yang disebutnya menolak perayaan Hari Raya Paskah di kawasan Monas dalam akun Facebook-nya. Masyarakat kemudian melaporkan tulisan Arseto tersebut.

Baca juga : Miliki Sabu, Arseto Suryoadji Mengaku Sudah Tak Konsumsi Narkoba

Ia menulis bahwa orang yang menolak kegiatan di Monas adalah marxisme dan komunis. Padahal, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, tak ada satu pihak pun yang melakukan penolakan.

Kepada polisi Arseto menyebut tindakan tersebut ia lakukan lantaran kesal dengan sejumlah kelompok masyarakat tersebut sehingga menulis kalimat tersebut atas dasar emosi semata.

Meski demikian polisi tak langsung percaya dan akan menelusuri lebih dalam alasan Arseto melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat tersebut.

Namun ternyata tak hanya itu kasus yang menjerat Arseto. Ada kasus lain yang membuatnya akhirnya dikenai pasal berlapis.

Kepemilikan Senjata Ilegal

Saat menggeledah kediaman Arseto beberapa waktu yang lalu polisi menemukan sepucuk air soft gun di mobil pria yang juga dikenal dengan nama Arseto Pariadji ini.

Baca juga : Arseto Suryoadji Tak Kantongi Izin Penggunaan Airsoft Gun

Setelah diselidiki, ternyata Arseto tak mengantongi izin atas kepemilikan senjata tersebut.

Kepada polisi Arseto mengaku membeli senjata tersebut dari seorang kerabatnya. Polisi hingga kini masih mengejar orang yang dimaksud.

Polisi pun masih menggali keterangan dari Arseto mengenai tujuan kepemilikan senjata tersebut.

Kasus Narkoba

Polisi menemukan sejumlah bong (alat hisap sabu), beberapa pipet dan klip plastik di apartemen milik Arseto di kawasan Jakarta Utara. Polisi pun melakukan serangkaian tes untuk mengetahui apakah Arseto mengonsumsi Narkoba.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com