JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Minggu (1/4/2018) pagi, kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, dipadati umat Kristiani yang hendak merayakan Paskah.
Sebuah panggung besar dibangun di salah satu sisi Monas. Dekorasi yang apik, layar LCD berukuran besar, tata lampu yang semarak, hingga sound system yang baik membuat suasana Monas pagi itu berbeda.
Sekitar pukul 04.00 lagu-lagu pujian didengungkan. Para umat larut dalam suasana penyembahan. Sejumlah penyanyi ditampilkan untuk mempersembahkan pujian.
Gelaran perayaan Paskah tersebut digagas Gereja Bethel Indonesia (GBI). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dalam acara ini.
Tampak juga Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan, Kabiro Dikmental Hendra Hidayat, serta Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Michael Rolandi berada di tenda tamu undangan perayaan Paskah.
Hadir juga Duta Besar Palestina Taher Ibrahim Muhammad, Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Joni Supriyanto, dan perwakilan Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.
Baca juga: Pesan Anies pada Perayaan Paskah di Monas
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Perayaan Paskah Tommy Sihotang menyampaikan, tak ada unsur politik dalam perayaan Paskah yang digelar di kawasan Monas.
"Tidak ada pesanan politik. Kami datang ke Pak Anies dan sampaikan, enggak ada kepentingan politik. Orang Kristen hanya ingin beribadah dan bersyukur Yesus sudah bangkit," ujar Tommy dalam sambutannya, Minggu.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Anies Baswedan atas kemudahan dalam izin penggunaan Monas dan berbagai fasilitas penunjang perayaan yang diberikan.
Anies mengatakan, siapa pun yang meminjam kawasan Monas untuk kegiatan positif akan difasilitasi tanpa memandang kelompok-kelompok tertentu.
Beda pendapat
Kepala Humas Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow mengatakan, pihaknya menyarankan agar perayaan Paskah dirayakan di dalam gedung gereja masing-masing.
Hal ini lebih baik demi menjaga kekhusyukan dan nilai kesederhanaan dalam perayaan Paskah. Meski demikian, pihaknya tak melarang perayaan Paskah digelar di ruang terbuka.
"Iya (menyarankan Paskah tak digelar di tempat terbuka seperti Monas). Tetapi, PGI tak bisa melarang. Bukan kewenangan PGI soal itu," ujar Jeirry ketika dihubungi, Minggu.
Sama halnya dengan PGI, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo berpendapat, perayaan Paskah Katolik sedianya tak akan digelar di Monas.
"Sebaiknya saya tidak berbicara tentang tetangga. Yang jelas, umat Katolik tidak merayakan paskah semacam itu (di Monas). Kalau gereja lain mau melakukan, ya, silakan," ujar Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu.
Baca juga: PGI Sempat Sarankan Paskah Tak Digelar di Monas
Ia mengatakan, perayaan Paskah umat Katolik tak dapat dilakukan di ruang terbuka karena banyaknya simbol-simbol paskah yang tak mungkin dihadirkan dalam perayaan di ruang terbuka.
Meski demikian, pihaknya mempersilakan jika GBI berketetapan hati melaksanakan Paskah di Monas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.