JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Hanura DPRD DKI Jakarta menilai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak realistis.
Anies-Sandi menargetkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta meningkat 7 persen dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI tahun 2017-2022.
"Kami melihat bahwa proyeksi untuk angka 7 persen adalah sesuatu angka yang tidak realistis," ujar anggota DPRD DKI Fraksi Partai Hanura Syarifuddin dalam rapat paripurna RPJMD DKI tahun 2018-2022 di gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Baca juga: Fraksi Gerindra Nilai OK OCE Tak Bisa Atasi Pengangguran di Jakarta
Syarifuddin mengatakan, angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional hanya berkisar 5 sampai 6 persen. Bahkan pada tahun 2022 proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi hanya 6,2 persen.
"Oleh karena itu kami meminta eksekutif membuat angka pertumbuhan ekonomi pada tahun-tahun mendatang dengan menggunakan angka capaian yang realistis," katanya.
Syarifuddin juga menyoroti proyeksi APBD DKI tahun 2022 yang ditargetkan mencapai Rp 115,16 triliun.
Menurut dia, angka tersebut tidak realistis.
Baca juga: Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI Minta Tambahan Kursi hingga Tunjangan
"Angka ini tidak realistis apabila tidak diikuti penyesuaian struktur pendapatan dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah yang ada dan peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pada 2022.
Hal tersebut diungkapkan Anies saat membacakan laporan rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2017-2022 saat rapat paripurna dengan DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/3/2018).
"Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai angka 7 persen pada tahun 2022, dan terkendalinya laju inflasi pada kisaran angka 3,4 persen pada tahun 2022," ujar Anies.