Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandiaga Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Hanura Anggap Tak Realistis

Kompas.com - 02/04/2018, 20:56 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Hanura DPRD DKI Jakarta menilai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak realistis.

Anies-Sandi menargetkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta meningkat 7 persen dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI tahun 2017-2022.

"Kami melihat bahwa proyeksi untuk angka 7 persen adalah sesuatu angka yang tidak realistis," ujar anggota DPRD DKI Fraksi Partai Hanura Syarifuddin dalam rapat paripurna RPJMD DKI tahun 2018-2022 di gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).

Baca juga: Fraksi Gerindra Nilai OK OCE Tak Bisa Atasi Pengangguran di Jakarta

Syarifuddin mengatakan, angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional hanya berkisar 5 sampai 6 persen. Bahkan pada tahun 2022 proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi hanya 6,2 persen.

"Oleh karena itu kami meminta eksekutif membuat angka pertumbuhan ekonomi pada tahun-tahun mendatang dengan menggunakan angka capaian yang realistis," katanya. 

Syarifuddin juga menyoroti proyeksi APBD DKI tahun 2022 yang ditargetkan mencapai Rp 115,16 triliun.

Menurut dia, angka tersebut tidak realistis.

Baca juga: Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI Minta Tambahan Kursi hingga Tunjangan

"Angka ini tidak realistis apabila tidak diikuti penyesuaian struktur pendapatan dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah yang ada dan peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pada 2022.

Hal tersebut diungkapkan Anies saat membacakan laporan rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2017-2022 saat rapat paripurna dengan DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/3/2018).

"Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai angka 7 persen pada tahun 2022, dan terkendalinya laju inflasi pada kisaran angka 3,4 persen pada tahun 2022," ujar Anies. 

Kompas TV Pemerintahan Anies-Sandi yang sudah berjalan selama 100 hari sudah banyak hal yang dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com