Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Penanganan Banjir Anies-Sandi Dipertanyakan DPRD

Kompas.com - 02/04/2018, 21:04 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai fraksi di DPRD DKI Jakarta mempertanyakan program penanganan banjir Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pertanyaan itu disampaikan dalam rapat penyampaian pandangan umum Raperda tentang Rencanan Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 di Gedung DPRD DKI di Jalan Kebun Sirih, Senin (2/4/2018).

Fraksi Hanura, misalnya, menyebut dalam RPJMD yang disampaikan Anies beberapa hari lalu, tidak ada program penanganan banjir yang jelas.

"Kami tidak menemukan satu pun program pembangunan infrastruktur dalam hal penangan banjir lbu Kota secara spesifik. Sebagaimana kita selalu saksikan bersama bahwa Jakarta sampai saat ini masih belum terbebas dari banjir, bahkan masih menjadi bencana tahunan yang merugikan sebagian warga Jakarta terutama di wilayah-wilayah pinggir kali," kata anggota Fraksi Hanura DPRD DKI Syarifudin.

Baca juga: Banjir di Jakarta yang Jadi Ujian Anies-Sandiaga

Syarifudin menyampaikan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI yang menyebut pada Februari 2018 ada 100 RW yang terdampak banjir. Fraksi Hanura menilai banjir masih jadi masalah utama yang harus diselesaikan.

"Karena itu, pada kesempatan ini kami mempertanyakan komitmen dan keseriusan eksekutif meyelesaikan persoalan banjir di Ibu Kota. Kenapa Eksekutif tidak memprioritaskan penanganan banjir dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan?" tanya Syarifudin.

Fraksi Golkar juga menyampaikan hal yang sama soal kurangnya fokus Anies-Sandi dalam mengatasi banjir Jakarta dalam RPJMD. Fraksi Golkar mengusulkan agar normalisasi Ciliwung dilakukan.

"Fraksi Partai Golkar berpendapat agar kiranya selain pelebaran Sungai Ciliwung antara 50 sampai 100 meter, juga perlu pengerukan kedalaman sampai 5 meter," kata anggota Fraksi Golkar DPRD DKI, Ashraf Ali.

Golkar juga menyarankan agar warga yang selama bertahun-tahun dibiarkan tinggal di bantaran kali dipindah ke rusun yang dekat dengan lokasi awal.

Fraksi Gerindra yang merupakan partai pengusung Anies-Sandi meminta penjelasan program penanganan banjir yang lebih rinci dalam skema lima tahun ke depan.

"Pengendalian banjir di DKI di antaranya  pembangunan waduk, situ, embung, pembangunan tanggul, ataupun normalisasi sungai. Program normalisasi sungai perlu dijelaskan tahapan atau skemanya selama lima tahun dalam RPJMD 2017-2022, hal ini agar dilakukan lebih terintegrasi dan bukan sekedar kegiatan musiman menjelang banjir," kata anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Fajar Sidik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com