6JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku kecewa dengan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2018. Menurut Sandiaga, penyerapan anggaran tak sesuai dengan target yang dicanangkan.
"Memang dari segi perancanaannya (penyerapan anggaran) belum maksimal untuk tiga bulan pertama. Target kita 12 persen baru keserap 8 persen," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Senin (2/4/2018).
Kendati begitu, Sandiaga mengklaim penyerapan anggaran pada tahun ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya.
"Tapi ini lebih baik dari tahun lalu. Tapi saya enggak terima, tapi kan ini nggak mencapai," ucap dia.
Sandiaga mengaku akan memeriksa kembali mana SKPD yang penyerapan anggarannya masih rendah itu.
"Nanti akan diumumkan (ke) teman-teman media," kata Sandiaga.
Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah (APBD) DKI pada triwulan pertama tahun ini baru mencapai 8,1 persen. Tepatnya, anggaran belanja baru terserap Rp 5,8 triliun dari total Rp 71,1 triliun APBD DKI 2018.
Data itu dilihat melalui situs publik.bapedadki.net pada Senin (26/3/2018).
Penyerapan tersebut dibagi menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung, tingkat penyerapannya baru 5,4 persen, tepatnya baru Rp 2,1 triliun dari alokasi sebesar Rp 40,1 triliun. Belanja langsung sendiri isinya merupakan belanja barang dan jasa.
Sementara penyerapan untuk belanja tidak langsung baru 11,7 persen. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, hibah, subsidi, bantuan sosial, dan lainnya. Nilai penyerapannya hanya Rp 3,6 triliun dari Rp 30,9 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.