Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Isu Banjir dan Macet Jadi Fokus Kalangan Menengah ke Atas

Kompas.com - 03/04/2018, 14:19 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan penanganan banjir tetap menjadi isu penting dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Meski demikian, kata Sandiaga, masalah itu utamanya beredar di kalangan masyarakat menengah ke atas.

"Tentunya kalau kita lihat ada dua isu yang menjadi fokus daripada kelas menengah ke atas yaitu banjir dan kemacetan," ujar Sandiaga di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/4/2018).

Sementara itu, masalah yang muncul di kalangan menengah ke bawah adalah soal lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, hingga sampah.

Baca juga : Program Penanganan Banjir Anies-Sandi Dipertanyakan DPRD

 

Dengan demikian, kata Sandi, bukan hanya banjir yang menjadi fokus pemerintahannya ke depan. Melainkan juga masalah-masalah yang paling dirasakan oleh warga menengah ke bawah.

"Jadi itu semuanya kami akan fokuskan lima tahun ke depan," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, berbagai fraksi di DPRD DKI Jakarta mempertanyakan program penanganan banjir Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pertanyaan itu disampaikan dalam rapat penyampaian pandangan umum Raperda tentang Rencanan Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 di Gedung DPRD DKI di Jalan Kebun Sirih, Senin (2/4/2018).

Baca juga : Sandiaga: Saya Tidak Pernah Alergi Menyebut Normalisasi, Kata yang Populer di Pemerintahan Sebelumnya

Salah satunya adalah Fraksi Hanura yang menyebut tidak ada program penanganan banjir yang jelas dalam RPJMD Anies-Sandiaga.

"Kami tidak menemukan satu pun program pembangunan infrastruktur dalam hal penangan banjir lbu Kota secara spesifik. Sebagaimana kita selalu saksikan bersama bahwa Jakarta sampai saat ini masih belum terbebas dari banjir, bahkan masih menjadi bencana tahunan yang merugikan sebagian warga Jakarta terutama di wilayah-wilayah pinggir kali," kata anggota Fraksi Hanura DPRD DKI Syarifudin.

Kompas TV Lautan busa terlihat di Kali KBT, selepas Pintu Air Weis 3, Marunda menuju Teluk Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com