Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada RPTRA di RPJMD Anies-Sandiaga, yang Ada Taman Maju Bersama...

Kompas.com - 03/04/2018, 16:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan akan tetap membangun ruang terbuka hijau (RTH) di Ibu Kota.

Hal tersebut disampaikan Anies menjawab pertanyaan Fraksi Partai Golkar, PDI-P, dan Gerindra yang mempertanyakan komitmen Pemprov DKI dalam kelanjutan membangun RTH dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) saar rapat paripurna Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2018-2022 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).

"Tentang penyediaan RTH dapat saya jelaskan bahwa dalam lima tahun ke depan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menjadikan RTH bagian dari kawasan ekosistem perkotaan, baik dalam bentuk taman, mau pun jalur hijau," ujar Anies.

Baca juga: Sulit Dapat Lahan, Kelurahan Pekojan Belum Punya RPTRA

Ia menambahkan, pembangunan RTH akan berbentuk Taman Maju Bersama dan taman pintar.

Tak ada RPTRA dalam RPJMD 2018-2022.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengembangkan Taman Maju Bersama dan taman pintar," ucapnya. 

Anies menerangkan, konsep pembangunan Taman Maju Bersama adalah pelibatan komunitas setempat dalam pemanfaatan dan pengelolaannya sehingga interaksi sosial dapat terjadi.

Baca juga: Menengok Satu-satunya RPTRA di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat

"Dengan demikian, pembangunan Taman Maju Bersama dan taman pintar tidak hanya ditujukan peningkatan RTH, tetapi juga memfasilitasi interaksi sosial penduduk setempat secara bottom up alih-alih top down," kata Anies.

Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta sebelumnya mengkritik sejumlah program yang digagas Gubernur-Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam RPJMD 2018-2022. 

PDI-P meminta Anies-Sandiaga tidak alergi istilah-istilah kebijakan pemerintah terdahulu.

Baca juga: 7 Kelurahan di Tamansari Belum Punya RPTRA, Camat Kesulitan Cari Lahan

"Kami berharap agar pemerintah daerah saat ini tidak perlu alergi atau tidak nyaman dengan beberapa istilah yang terlanjur populer mau pun tidak populer berkenaan dengan pelaksanaan RPJMD tahun 2013-2017," kata anggota Fraksi PDI-P William Yani, Senin (2/4/2018).

Yani menyebut sejumlah istilah yang dimaksud seperti normalisasi sungai, RPTRA, rusunawa, kampung deret, penggusuran atau penertiban, dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Kompas TV Dulu, Pemprov DKI mencita - citakan kota Jakarta sebagai kota layak anak. Kini, Pemprov DKI justru berencana memberhentikan pembangunan RPTRA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com