Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Pemprov DKI Dukung Penuh Normalisasi dan Naturalisasi Sungai

Kompas.com - 03/04/2018, 17:06 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI telah mengakomodasi program penanganan banjir dalam program pengendalian banjir dan abrasi. Dia juga menegaskan, Pemprov DKI tetap mendukung program normalisasi dan naturalisasi sungai.

"Sesuai kewenangannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan pemerintah pusat mendukung secara penuh normalisasi dan naturalisasi 13 sungai, pembangunan sodetan kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur dan pembangunan waduk, situ, dan embung," kata Anies dalam rapat paripurna di DPRD DKI di Jalan Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018) sore.

Anies mengemukakan hal itu untuk menanggapi pendapat sejumlah fraksi di DPRD DKI yang mempertanyakan program penanganan banjirnya saat rapat penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi tentang Raperda soal Rencanana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI di Jalan Kebun Sirih, Jakarta, Senin kemarin.

Baca juga : Program Penanganan Banjir Anies-Sandi Dipertanyakan DPRD

Anies menjelaskan, konsep naturalisasi sungai yang dia sebut adalah upaya membenahi sungai secara alamiah sehingga ekosistem di sekitarnya tetap terjaga.

Anies mengatakan Pemprov DKI juga punya program jangka panjang dalam program penanganan banjir. Program itu adalah membatasi penggunaan air tanah di Jakarta.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk membatasi penggunaan air tanah yang kini sudah melewati batas aman 30 persen hingga lebih dari 70 persen melalui enforcement ketat pada ketersediaan sumur resapan di gedung-gedung tinggi di Jakarta," ujar Anies.

Selain itu, kata Anies, pihaknya mengupayakan kolaborasi dengan masyarakat dengan membuat sumur resapan, biopori, dan lainnya. Hal itu untuk memaksimalkan penyerapan air di area publik.

Anies mengatakan Pemprov DKI juga mau menyelesaikan 13 waduk yang belum selesai.

Kemarin, sejumlah fraksi di DPRD DKI Jakarta mempertanyakan program penanganan banjir Anies. Sejumlah fraksi mengatakan,  program penanganan banjir DKI Jakarta tidak begitu jelas.

Fraksi Hanura, misalnya, menyebut rencana yang disampaikan Anies dalam RPJMD 2017-2022 tidak ada program penanganan banjir yang jelas.

"Kami tidak menemukan satu pun program pembangunan infrastruktur dalam hal penangan banjir lbu Kota secara spesifik. Sebagaimana kita selalu saksikan bersama bahwa Jakarta sampai saat ini masih belum terbebas dari banjir, bahkan masih menjadi bencana tahunan yang merugikan sebagian warga Jakarta terutama di wilayah-wilayah pinggir kali," kata anggota Fraksi Hanura DPRD DKI Syarifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com