Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendemo Sukmawati Berdatangan, Lalu Lintas di Gambir Padat

Kompas.com - 06/04/2018, 14:46 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Peserta aksi demo menuntut Sukmawati Soekarnoputri di kantor Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, mulai berdatangan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (6/4/2018) pukul 13.20, para peserta datang dengan sepeda motor dan langsung memarkirkan kendaraan mereka di depan pintu masuk Stasiun Gambir.

Massa kemudian berkumpul tepat di bawah jembatan penyeberangan orang untuk menunggu koordinasi melanjutkan aksi unjuk rasa.

Baca juga: 6.500 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Demo Sukmawati Siang Ini

Aksi ini membuat arus lalu lintas dari arah Tugu Tani menuju Medan Merdeka Utara dan arah Masjid Istiqlal padat merayap.

Kepadatan juga terjadi dari arah Medan Merdeka Selatan yang berbelok menuju Medan Merdeka Timur.

Informasi aksi unjuk rasa untuk menuntut Sukmawati Soekarnoputri atas pembacaan puisi yang dinilai sebagai bentuk penodaan agama beredar di media sosial.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Pelapor Ditanya Bagian Puisi Sukmawati yang Dianggap Menista Agama

Diperkirakan jumlah peserta aksi 1.000 orang.

Sebanyak 6.500 personel personel gabungan TNI/Polri diterjunkan untuk mengamankan aksi ini. Polisi tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Sebanyak 2 mobil pemadam kebakaran, 3 truk water cannon, dan 2 truk disiapkan di pinggir Jalan Medan Merdeka Timur. 

Sukmawati dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri atas tuduhan penodaan agama. Di Polda Metro Jaya laporan itu dilakukan dua pihak sekaligus, yakni seorang pengacara bernama Denny AK dan Ketua DPP Partai Hanura Amron Asyhari. 

Kompas TV Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga angkat bicara soal puisi Sukmawati Soekarnoputri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com