Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Gunakan Bahasa Isyarat...

Kompas.com - 07/04/2018, 19:25 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mempraktikkan gerakan bahasa isyarat sederhana ketika menghadiri seminar tentang dunia pendidikan dan kesehatan bagi orang dengan bipolar.

Sandiaga menyebutkan namanya dengan gerakan bahasa isyarat.

"Nama saya Sandi Uno," ujar Sandiaga di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Sabtu (7/4/2018).

Baca juga: Kata Sandiaga, Gerindra Tak Ingin Hanya Dengar Suara Elite soal Pilpres 2019

Tangan telunjuk Sandiaga terlihat mencolek pipinya sendiri saat dia mengucap kata 'Sandi'.

Kemudian jarinya membentuk huruf 'U' saat dia mengucap kata 'Uno'.

Sandiaga mengatakan, dia baru tahu namanya memiliki gerakan bahasa isyarat setelah bertemu beberapa penyandang difabel. 

Baca juga: Sandiaga: Coba Kita Lihat, Berani Enggak Dishub Derek Mobil di Kompleks Menteri...

"Saya baru tahu, dari teman-teman disabilitas memberi nama saya ini dengan (gerakan) Sandi Uno," kata Sandiaga sambil mengulang gerakannya.

"Saya sudah mulai belajar sedikit-sedikit, minimal sudah tahu (gerakan) nama saya," tambahnya. 

Dalam seminar itu, Sandiaga juga berbicara mengenai keluarganya.

Baca juga: Sandiaga: Pemimpin Baru Indonesia Diharapkan Lahir pada 2019

Dia mengatakan, keluarganya cukup banyak berinteraksi dengan orang dengan disabilitas psikososial (ODDP) dan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).

Sebab, banyak keluarga Sandiaga yang mengalami masalah itu. Kata dia, dukungan keluarga menjadi hal penting untuk para ODDP dan ODMK.

"Kalau keluarga mendukung, alhamdulillah mudah-mudahan treatment-nya bisa lebih baik ke depan," katanya. 

Baca juga: Sandiaga Mau Diskotek di Jakarta Barat dan Utara Diawasi Lebih Ketat

Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI ingin membuat rumah sakit khusus di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang fokus menangani masalah ini.

Rumah sakit itu, lanjutnya, kini dalam tahap revitalisasi dan perluasan. Sebab, kata dia, orang dengan gangguan kejiwaan di Jakarta semakin banyak.

"RSKD yang di Duren Sawit itu tipe B sekarang, tetapi mungkin nanti tidak, karena khusus, ya hanya untuk masalah kejiwaan. Dia (RSKD Duren Sawit) akan kami jadikan basis untuk Jakarta Institute for Mental Health," ujar Sandiaga. 

Kompas TV Sandi pun menepis kabar jika ada yang mengatakan bahwa ada keraguan dalam pencalonan Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com